JAKARTA - Perubahan tren mulai terlihat di pasar ponsel layar lipat. Selama bertahun-tahun, Samsung Galaxy Z Flip series lebih unggul dalam hal penjualan dibandingkan Galaxy Z Fold. Namun kini, kondisi itu mulai berbalik. Galaxy Z Fold7 berhasil mencatatkan pemesanan lebih tinggi dibanding Flip7 untuk pertama kalinya sejak debut lini ponsel lipat Samsung pada 2019.
Fold7 Kuasai Pre-order di Korea
Menurut laporan terbaru, Samsung mencatatkan lebih dari 1,04 juta pre-order untuk Galaxy Z Fold7 dan Flip7 di Korea Selatan. Dari total angka tersebut, 60% berasal dari pemesanan Fold7, sementara Flip7 hanya menyumbang 40%.
Hal ini menandai titik balik penting bagi Samsung, mengingat sebelumnya model Flip selalu unggul. Tahun lalu, misalnya, Flip6 menyumbangkan 60% dari total pre-order, sedangkan Fold6 hanya 40%. Bahkan di generasi sebelumnya, Flip5 sempat mendominasi dengan 70%, meninggalkan Fold5 di angka 30%.
Pre-order resmi untuk kedua model akan berakhir pada 28 Juli 2025, sehingga kemungkinan angkanya masih bisa bertambah. Walau begitu, dari angka sementara saja, Fold7 sudah menunjukkan dominasinya. Ini menjadi sinyal kuat bahwa preferensi konsumen mulai bergeser.
Menariknya, hal ini terjadi meskipun harga Galaxy Z Fold7 naik sekitar 150.000 Won atau sekitar Rp1,7 juta dibanding generasi sebelumnya. Kenaikan harga ini tidak menyurutkan minat pasar terhadap Fold7, yang justru menunjukkan permintaan tinggi.
Fitur dan Ketahanan Bikin Fold7 Unggul
Fold7 hadir sebagai ponsel layar lipat dengan desain buku yang paling tipis dan ringan hingga saat ini. Saat dibuka, ketebalannya hanya 4,2 mm, dan bobotnya mencapai 215 gram, menjadikannya lebih nyaman digenggam untuk aktivitas sehari-hari.
Selain desain yang makin ramping, Fold7 juga menawarkan ukuran layar eksternal dan utama yang lebih luas. Layarnya bahkan diklaim dapat dibuka-tutup hingga 500.000 kali, yang setara dengan 10 tahun pemakaian normal atau 6 tahun pemakaian berat.
Samsung juga meningkatkan daya tahan ponsel ini secara signifikan. Dengan menggunakan Ultra Thin Glass (UTG) yang lebih tebal, pelat titanium, engsel baru, dan perekat elastis, Galaxy Z Fold7 disebut 2,5 kali lebih tahan lama dibandingkan generasi sebelumnya.
Dengan sederet pembaruan itu, tak heran bila Fold7 jadi incaran utama bagi mereka yang menginginkan pengalaman flagship dengan desain futuristik dan daya tahan tinggi.
Tetap Saingi Flip, Tapi dari Segmen Berbeda
Meski Fold7 mencatatkan angka pre-order lebih tinggi, Flip7 tetap punya tempat tersendiri. Seri Flip selama ini populer berkat desain clamshell-nya yang ringkas dan stylish, serta harga yang relatif lebih terjangkau.
Flip7 tetap menarik bagi pengguna yang mencari ponsel fleksibel untuk penggunaan kasual dan harian, terutama karena ukurannya yang praktis. Namun kini, Fold7 mulai merebut pasar dari segmen produktivitas, profesional, hingga teknologi enthusiast yang mendambakan perangkat canggih untuk multitasking dan kerja mobile.
Secara total, angka pre-order untuk generasi Fold7 dan Flip7 juga mencatat kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Bila Fold6 dan Flip6 mencatat 910 ribu unit, generasi terbaru ini melampaui angka 1,02 juta untuk Fold5 dan Flip5—sekaligus mencatat rekor baru.
Dominasi Samsung di Kelas Premium
Dominasi Samsung di pasar ponsel lipat semakin diperkuat dengan pencapaian ini. Tak hanya menguasai segmen layar lipat, Samsung juga terus berinovasi dalam hal desain, material, dan daya tahan perangkat.
Konsumen kini tak hanya mencari desain unik, tetapi juga keandalan dan performa tinggi. Galaxy Z Fold7 menjawab kebutuhan tersebut dengan peningkatan di banyak aspek yang membuatnya layak menjadi flagship sejati.
Tren ini menunjukkan bahwa pengguna mulai memandang perangkat lipat bukan hanya sebagai gaya, tapi juga sebagai alat produktivitas jangka panjang. Ke depan, bukan tidak mungkin Fold series akan semakin mendominasi, apalagi dengan spesifikasi yang makin solid dan dukungan software optimal dari Samsung.