Fakta Ilmiah Konsumsi Singkong Rebus Bersama Kopi

Jumat, 01 Agustus 2025 | 13:39:40 WIB
Fakta Ilmiah Konsumsi Singkong Rebus Bersama Kopi

JAKARTA - Bagi banyak keluarga Indonesia, menikmati singkong rebus hangat ditemani secangkir kopi sudah menjadi kebiasaan yang menyenangkan. Perpaduan ini murah, sederhana, dan mengenyangkan. Namun, apakah camilan klasik ini aman untuk kesehatan jika dikonsumsi bersamaan?

Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University, Reisi Nurdiani, SP, MSi, memberikan penjelasan ilmiah terkait hal ini. Menurutnya, kombinasi singkong rebus dan kopi pada dasarnya aman dikonsumsi oleh orang sehat selama jumlahnya tidak berlebihan.

“Singkong rebus adalah sumber karbohidrat kompleks yang memberi energi bertahap serta mengandung serat dan beberapa mineral. Sementara, kopi memiliki kandungan kafein yang memberikan efek stimulan ringan dan bisa membantu meningkatkan kewaspadaan,” jelas Reisi.

Singkong Harus Diolah Benar agar Aman

Meski terlihat sederhana, singkong sebenarnya memiliki senyawa antigizi bernama linamarin, glikosida sianogenik yang bisa berubah menjadi sianida bila tidak diolah dengan tepat. Zat ini bersifat toksik jika tertelan dalam jumlah banyak.

“Jika dimasak dan diolah dengan benar, senyawa antigizi tersebut dapat hilang dan singkong menjadi aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.

Dalam 100 gram singkong rebus, terdapat sekitar 153 kkal energi, 36,4 gram karbohidrat, 1,3 gram serat, serta sejumlah kecil vitamin C dan vitamin B. Sedangkan kopi tanpa gula atau susu nyaris tidak mengandung kalori, tetapi kaya kafein dan polifenol seperti asam klorogenat yang bersifat antioksidan.

Dua Hal yang Perlu Diwaspadai

Reisi menjelaskan, tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan konsumsi kopi dan singkong secara bersamaan menimbulkan efek berbahaya. Namun, ada dua hal yang sebaiknya diperhatikan:

Gangguan Penyerapan Zat Besi
Polifenol dan kafein dalam kopi bisa menghambat penyerapan zat besi non-heme, yaitu jenis zat besi dari tumbuhan.
“Kandungan polifenol dan kafein dalam kopi dapat menghambat penyerapan zat besi non-heme jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi,” jelas Reisi.

Masalah Pencernaan
Singkong tinggi pati dan serat, sedangkan kopi merangsang saluran cerna. Kombinasi keduanya bisa memicu kembung atau rasa tidak nyaman, terutama pada orang yang sensitif atau memiliki gangguan lambung.

“Jadi, bagi orang sehat, kombinasi ini aman jika dikonsumsi sesekali dalam jumlah sedang,” katanya. Namun, ia menegaskan bahwa penderita gangguan lambung atau yang mengandalkan zat besi dari sumber nabati sebaiknya lebih berhati-hati.

Efek Kafein terhadap Metabolisme

Kopi mengandung kafein yang dapat meningkatkan pelepasan hormon epinefrin (adrenalin). Efek ini menurunkan sensitivitas insulin sementara, sehingga kadar gula darah bisa naik sedikit lebih tinggi atau turun lebih lambat setelah makan.

Meski demikian, Reisi menegaskan bahwa bagi orang sehat, dampak kafein dalam porsi wajar tidak terlalu signifikan.
“Jika dikonsumsi dalam jumlah wajar, misalnya 1–2 cangkir kopi per hari tanpa gula berlebih, efeknya pada metabolisme cenderung tidak signifikan,” ujarnya.

Tips Konsumsi Singkong dan Kopi yang Sehat

Agar camilan singkong dan kopi tetap menyehatkan, Reisi menyarankan beberapa hal berikut:

Tambahkan sumber protein atau sayuran agar nutrisi lebih seimbang.

Hindari menambahkan gula berlebih ke dalam kopi, terutama jika disantap bersama makanan tinggi karbohidrat.

Minum kopi 30–60 menit setelah makan untuk meminimalkan gangguan penyerapan zat gizi.

Bagi penderita lambung sensitif, hindari minum kopi saat perut kosong atau setelah pukul 14.00–15.00.

“Untuk yang memiliki masalah lambung, minum kopi setelah makan juga lebih dianjurkan daripada saat perut kosong,” tambahnya.

Dengan mengikuti saran tersebut, kombinasi singkong rebus dan kopi bisa tetap menjadi camilan nikmat tanpa mengorbankan kesehatan.

Terkini