JAKARTA - PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) resmi melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 23 September 2025. Perusahaan melepas 1,61 miliar saham atau setara 16.180.233 lot dalam penawaran umum perdana (IPO).
Tingginya antusiasme investor terlihat dari oversubscription hingga 4,62 kali. Total pesanan mencapai 7,48 miliar saham, jauh melampaui jumlah yang ditawarkan, yakni 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dana IPO Jumbo untuk Restrukturisasi dan Ekspansi
Harga IPO EMAS dipatok Rp2.880 per saham, sehingga perseroan meraup dana segar Rp4,65 triliun. Sebesar Rp3,88 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), yang tercatat sebesar Rp4,2 triliun per 10 September 2025.
Sementara itu, sekitar US$20 juta atau Rp329,2 miliar dialokasikan sebagai setoran modal bertahap ke PT Pani Bersama Tambang, untuk pembelian bahan baku dan biaya karyawan. Sisanya, US$20 juta juga digunakan sebagai pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera.
Langkah ini menunjukkan strategi EMAS memanfaatkan IPO untuk memperkuat struktur permodalan, menutup utang, sekaligus mendukung operasi dan ekspansi usaha.
Prospek Bisnis Emas Masih Menjanjikan
Merdeka Gold menilai industri pertambangan emas tetap prospektif karena emas memiliki nilai tinggi dan permintaan yang stabil. Perusahaan menyoroti tren kenaikan harga emas, yang diperkirakan mendorong pertumbuhan permintaan lima tahun ke depan, terutama dari tujuan investasi dan bank sentral sebagai pembeli utama.
Meski prospek menjanjikan, kinerja keuangan EMAS masih negatif. Pada kuartal I/2025, perusahaan membukukan rugi bersih US$9,21 juta, meningkat dibanding US$4,17 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Sepanjang 2024, kerugian bersih mencapai US$12,7 juta, memburuk dari rugi US$6,83 juta pada 2023.
Struktur Keuangan dan Kepemilikan Saham
Per 31 Maret 2025, total liabilitas EMAS tercatat US$280 juta, terdiri dari liabilitas jangka pendek US$77,9 juta dan jangka panjang US$202,1 juta. Total aset tercatat US$543,3 juta, meningkat tipis dari posisi akhir 2024 yang sebesar US$529,7 juta. Ekuitas menurun menjadi US$263,3 juta dari US$273,0 juta.
Pemegang saham mayoritas EMAS sebelum IPO adalah PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dengan 62,73%. Pemegang saham lain termasuk Winanto Kartono 9,29%, Garibaldi Thohir 6,21%, dan Hardi Wijaya Liong 3,98%. Sisanya dipegang oleh minoritas individu dan institusi dengan porsi kurang dari 2%.
Penjamin Pelaksana dan Strategi Korporasi
IPO EMAS dilaksanakan dengan bantuan penjamin pelaksana emisi efek PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia, dan PT Sinarmas Sekuritas. Strategi ini bertujuan meningkatkan likuiditas saham, memperkuat struktur modal, serta memperluas pendanaan untuk pengembangan tambang emas.
Perusahaan optimistis IPO ini akan menjadi langkah awal memperkuat fondasi keuangan dan mendukung pertumbuhan usaha jangka panjang, sekaligus memberikan kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi dalam industri emas yang tetap menarik.