JAKARTA - Liverpool kembali harus menelan hasil pahit di ajang Liga Champions. Bermain di Stadion Rams Park pada Rabu, 1 Oktober 2025 dini hari WIB, The Reds kalah tipis 0-1 dari Galatasaray. Gol tunggal tim tuan rumah dicetak oleh Victor Osimhen melalui titik putih pada menit ke-16.
Kekalahan ini terasa semakin menyesakkan karena datang hanya beberapa hari setelah Liverpool juga tumbang di Liga Inggris. Akhir pekan lalu, mereka dipermalukan Crystal Palace di laga tandang. Kini, dalam hitungan hari, hasil minor kembali menimpa skuad asuhan Arne Slot.
Pertandingan Dikuasai, Hasil Tak Berpihak
Meski kalah, Liverpool sebenarnya tampil cukup dominan sepanjang laga. Mereka menguasai penguasaan bola, melancarkan serangan berulang kali, dan menciptakan beberapa peluang. Namun, lini pertahanan Galatasaray yang digalang Davinson Sanchez dan Abdülkerim Bardakci begitu disiplin dalam menjaga area kotak penalti.
Arne Slot pun harus menerima kenyataan pahit. Dominasi permainan tidak diiringi efektivitas di depan gawang. Hasilnya, satu-satunya gol dari titik putih cukup untuk membuat Liverpool pulang tanpa membawa poin.
Sementara itu, bagi Galatasaray, kemenangan ini terasa spesial. Mereka akhirnya meraih tiga poin pertama di Liga Champions musim ini, setelah sebelumnya kalah telak 1-5 dari Eintracht Frankfurt.
Reaksi Slot: Kecewa tapi Ada Hal Positif
Arne Slot tidak menutupi kekecewaannya usai peluit panjang berbunyi. Ia membandingkan kekalahan melawan Galatasaray dengan hasil buruk saat melawan Crystal Palace di liga domestik.
“Mengecewakan karena Anda bermain sepak bola untuk memenangkan pertandingan dan itulah yang tidak kami lakukan,” ucap Slot.
Menurutnya, ada perbedaan nuansa di balik kedua kekalahan itu. “Bagi saya itu adalah kekalahan yang berbeda dengan yang kami miliki melawan Palace karena ada lebih banyak yang disukai, terutama di babak pertama,” tambahnya.
Namun, Slot mengakui timnya gagal berkembang di babak kedua. Galatasaray yang bermain militan semakin sulit ditembus, sementara Liverpool mulai kesulitan menjaga intensitas. “Bola hampir tidak dalam permainan di babak kedua,” katanya.
Rotasi Pemain Jadi Sorotan
Sejak awal musim, Arne Slot menekankan pentingnya menjaga kebugaran pemain. Padatnya jadwal membuatnya sering melakukan rotasi, termasuk saat melawan Galatasaray.
“Saya pikir saya sudah menjelaskan berkali-kali, ada beberapa pemain yang melewatkan pra-musim sehingga tidak bisa dimainkan setiap pertandingan,” jelas Slot.
Ia menambahkan bahwa memaksa pemain tanpa kondisi prima justru berisiko cedera. “Anda bisa memainkannya, tetapi itu bisa berbahaya,” lanjutnya. Inilah alasan mengapa ia kerap membuat keputusan mengejutkan dengan merotasi para pemain inti.
Tantangan Jadwal dan Kebugaran
Slot mengakui jadwal kompetisi semakin padat, dan tuntutan yang datang semakin tinggi. Ia harus mempersiapkan para pemain untuk mampu menjawab tantangan tersebut.
“Tidak selalu saya ingin melakukan rotasi, tetapi terkadang saya perlu karena pemain tidak siap untuk bermain tiga kali 90 menit dalam sepekan,” tegasnya.
Strategi ini memang bisa menjaga kebugaran jangka panjang, namun efeknya terasa ketika performa tim menurun akibat kurangnya kestabilan susunan pemain.
Skuad yang Terbatas dan Ketergantungan Pemain Muda
Slot juga menyinggung soal kedalaman skuad. Liverpool tidak memiliki jumlah pemain yang melimpah, sehingga jika terjadi dua atau tiga cedera, kekuatan tim langsung berkurang drastis.
“Saya sangat menyukai skuad saya, tetapi kami tidak punya 25 atau 26 pemain. Jadi jika kami berakhir dengan 15 atau 16 pemain fit, beberapa pemain muda harus bermain hampir sepanjang menit,” ujarnya.
Nama-nama seperti Rio dan Trey pun seringkali mendapatkan kesempatan karena kondisi darurat. Meski berpotensi, mereka jelas masih butuh waktu untuk benar-benar matang di level Liga Champions.
Alasan Tak Selalu Mainkan Pemain Kunci
Beberapa nama besar Liverpool, termasuk Aleksander Isak, tidak selalu tampil reguler musim ini. Slot punya penjelasan yang konsisten terkait hal itu.
“Hugo, Alex (Isak), Conor (Bradley), dan (Alexis) Mac Allister tidak memiliki pra-musim yang seharusnya. Itu juga membuat saya tidak bisa memainkan mereka setiap saat,” ungkapnya.
Dengan kata lain, ketidaksiapan fisik pemain usai libur panjang menjadi faktor utama mengapa beberapa bintang Liverpool kerap absen dalam susunan utama.
Kekalahan yang Perlu Dijadikan Pelajaran
Kekalahan melawan Galatasaray memang menyakitkan, apalagi The Reds sebenarnya menguasai jalannya laga. Namun, Slot mencoba mengambil sisi positif dari pertandingan ini.
Ia menilai timnya menunjukkan semangat lebih baik dibanding saat kalah melawan Palace. Hanya saja, konsistensi dan efektivitas di depan gawang masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan.
Bagi Liverpool, dua kekalahan beruntun jelas menjadi alarm keras. Kompetisi domestik dan Liga Champions sama-sama menuntut performa stabil, sehingga setiap laga berikutnya tak boleh lagi disia-siakan.
Galatasaray Menikmati Kemenangan Bersejarah
Sementara itu, Galatasaray patut berbangga atas kemenangan mereka. Mengalahkan Liverpool di hadapan pendukung sendiri menjadi bukti bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi.
Setelah dihantam Frankfurt di laga perdana, respon cepat dengan kemenangan melawan klub besar Inggris menunjukkan karakter kuat tim berjuluk The Aslan.
Kini, Galatasaray memiliki modal penting untuk menatap laga-laga berikutnya dengan lebih percaya diri.