Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Turun pada 3 Oktober 2025

Jumat, 03 Oktober 2025 | 11:26:21 WIB
Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Turun pada 3 Oktober 2025

JAKARTA - Pergerakan harga emas kembali menunjukkan tren penurunan pada Jumat, 3 Oktober 2025. Data terbaru dari Sahabat Pegadaian memperlihatkan bahwa tiga produk logam mulia utama, yakni Antam, UBS, dan Galeri24, mengalami koreksi harga di tengah dinamika pasar global yang masih fluktuatif.

Kondisi ini memberi sinyal kepada investor maupun masyarakat umum bahwa emas, meski dikenal sebagai aset lindung nilai, tetap memiliki potensi perubahan harga harian yang signifikan. Penurunan harga dapat dimaknai sebagai peluang pembelian, terutama bagi mereka yang mengutamakan investasi jangka panjang.

Harga Antam Turun Tipis

Emas Antam menjadi salah satu produk yang mencatat penurunan pada perdagangan pekan ini. Harga jual per gram turun menjadi Rp2.336.000 dari sebelumnya Rp2.338.000.

Selain harga per gram, daftar harga dalam berbagai kuantitas juga ikut disesuaikan. Untuk ukuran 0,5 gram dijual seharga Rp1.221.000, sementara ukuran 2 gram dipatok Rp4.609.000.

Pada ukuran lebih besar, harga emas Antam 5 gram berada di angka Rp11.443.000. Sementara itu, untuk ukuran 10 gram tercatat Rp22.829.000, dan 25 gram mencapai Rp56.939.000.

Produk dengan ukuran 50 gram kini dijual Rp113.796.000, sedangkan 100 gram berada di Rp227.510.000. Bagi investor skala besar, emas Antam 250 gram dihargai Rp568.496.000, 500 gram sebesar Rp1.136.772.000, hingga 1 kilogram yang dipatok Rp2.273.502.000.

Harga UBS Ikut Terkoreksi

Produk logam mulia UBS juga mengalami penyesuaian harga. Per gram, emas UBS kini berada di level Rp2.271.000 dari sebelumnya Rp2.283.000.

Untuk ukuran terkecil, yakni 0,5 gram, harga ditetapkan sebesar Rp1.227.000. Sementara itu, untuk ukuran 2 gram tercatat Rp4.506.000.

Harga emas UBS ukuran 5 gram berada di level Rp11.134.000, sementara 10 gram mencapai Rp22.150.000. Produk 25 gram dibanderol Rp55.263.000, dan 50 gram sebesar Rp110.300.000.

Investor yang membutuhkan ukuran lebih besar dapat memilih 100 gram seharga Rp220.512.000, 250 gram Rp551.116.000, dan 500 gram Rp1.100.935.000.

UBS sendiri biasanya lebih populer di kalangan investor pemula karena menawarkan variasi ukuran yang cukup beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 500 gram.

Galeri24 Juga Turun Harga

Produk Galeri24 pun tidak lepas dari tren koreksi harga. Emas Galeri24 per gram kini berada di angka Rp2.229.000, turun dari sebelumnya Rp2.242.000.

Untuk ukuran 0,5 gram, Galeri24 dipatok Rp1.169.000. Sementara itu, ukuran 2 gram dijual Rp4.390.000.

Produk 5 gram dihargai Rp10.893.000, sedangkan 10 gram mencapai Rp21.728.000. Pada ukuran menengah, harga 25 gram tercatat Rp54.186.000, dan 50 gram sebesar Rp108.287.000.

Di sisi lain, harga Galeri24 untuk ukuran 100 gram dipatok Rp216.465.000, ukuran 250 gram Rp540.896.000, dan 500 gram sebesar Rp1.081.260.000. Bagi investor besar, produk Galeri24 1 kilogram dijual Rp2.162.518.000.

Penurunan Harga Sebagai Peluang

Meskipun harga emas saat ini menurun, situasi tersebut kerap dianggap sebagai peluang emas bagi sebagian investor. Dengan harga yang lebih rendah, pembelian bisa dilakukan untuk menambah jumlah kepemilikan logam mulia.

Apalagi, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi jangka panjang yang mampu menjaga nilai aset dari inflasi. Dengan demikian, setiap kali terjadi koreksi harga, peluang akumulasi aset menjadi terbuka lebar.

Bagi masyarakat, emas juga tidak hanya dipandang sebagai investasi, melainkan juga sebagai bentuk tabungan yang lebih aman dibandingkan instrumen berisiko tinggi.

Strategi Investasi Jangka Panjang

Penurunan harga emas ini memberikan pelajaran penting bahwa investor perlu memiliki strategi jangka panjang. Salah satunya adalah membeli emas secara bertahap atau dikenal dengan metode dollar cost averaging.

Dengan metode ini, investor bisa membeli emas secara rutin, tanpa terlalu memperhatikan fluktuasi harga jangka pendek. Hal ini memungkinkan akumulasi aset yang konsisten, sekaligus meminimalkan risiko pembelian di harga tertinggi.

Selain itu, diversifikasi portofolio juga penting. Emas bisa dikombinasikan dengan instrumen lain, seperti obligasi atau reksa dana, untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.

Prospek Emas Ke Depan

Meski harga emas mengalami koreksi, banyak analis menilai prospeknya tetap positif dalam jangka menengah hingga panjang. Hal ini didorong oleh ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi nilai tukar, hingga potensi kenaikan permintaan emas fisik.

Dalam konteks domestik, emas kerap menjadi pilihan masyarakat Indonesia sebagai bentuk investasi yang mudah dijangkau dan relatif aman.

Dengan penyesuaian harga per 3 Oktober 2025, investor diingatkan untuk tetap cermat membaca tren, sekaligus memanfaatkan momentum penurunan harga untuk memperkuat kepemilikan aset emas.

Terkini