Harga Pangan Jakarta Awal Oktober 2025 Naik Turun Tajam

Senin, 06 Oktober 2025 | 11:04:26 WIB
Harga Pangan Jakarta Awal Oktober 2025 Naik Turun Tajam

JAKARTA - Memasuki pekan pertama Oktober 2025, harga sejumlah bahan pangan di DKI Jakarta mengalami fluktuasi cukup mencolok. Berdasarkan data dari situs resmi infopangan.jakarta.go.id, per Senin, 6 Oktober 2025, beberapa komoditas mengalami kenaikan, sementara sebagian lainnya justru turun.

Bawang putih tercatat menjadi komoditas dengan kenaikan tertinggi, diikuti oleh daging sapi dan minyak goreng. Sebaliknya, harga cabe merah besar dan ayam broiler justru menurun cukup signifikan. Kondisi ini memperlihatkan bahwa dinamika pasokan dan permintaan bahan pokok di Jakarta masih terus bergerak menjelang akhir tahun.

Kenaikan Terjadi pada Bawang Putih dan Daging Sapi

Dari data yang tersedia, bawang putih kini dibanderol Rp 42.520 per kilogram, naik sekitar Rp 1.915 dibandingkan hari sebelumnya. Kenaikan ini diduga terkait dengan faktor distribusi dan pasokan yang belum sepenuhnya stabil di pasar-pasar tradisional.

Sementara itu, harga daging sapi juga menunjukkan peningkatan. Jenis daging has paha belakang naik Rp 1.467 menjadi Rp 141.000 per kilogram, sedangkan daging sapi murni (semur) naik tipis Rp 380 menjadi Rp 135.333 per kilogram.

Kenaikan serupa terjadi pada bahan pokok lain seperti minyak goreng curah yang kini dihargai Rp 20.380 per kilogram, naik Rp 454 dari hari sebelumnya. Telur ayam ras juga mengalami kenaikan kecil sebesar Rp 54 sehingga kini mencapai Rp 29.683 per kilogram.

Perubahan harga ini cukup terasa di kalangan pedagang maupun konsumen rumah tangga. Sejumlah pedagang di pasar tradisional mengaku penjualan sedikit menurun karena konsumen lebih berhati-hati berbelanja saat harga naik.

Beberapa Komoditas Justru Turun Harga

Berbeda dengan bawang putih dan daging, beberapa bahan pangan justru mengalami penurunan harga. Cabe merah besar tercatat mengalami penurunan paling signifikan, yakni Rp 2.874 menjadi Rp 57.633 per kilogram.

Disusul oleh cabe merah keriting yang turun Rp 1.240 per kilogram, serta cabe rawit hijau yang turun Rp 781 per kilogram. Penurunan harga ini umumnya terjadi karena panen cabe di sejumlah daerah penyuplai mulai meningkat, sehingga stok di pasar ibu kota kembali melimpah.

Selain itu, bawang merah juga ikut mengalami penurunan harga Rp 959, kini menjadi Rp 41.977 per kilogram. Sementara itu, gula pasir turun tipis Rp 58 menjadi Rp 18.463 per kilogram.

Penurunan paling drastis justru terjadi pada ayam broiler, yang anjlok Rp 3.020 sehingga kini hanya Rp 38.480 per ekor. Kondisi ini membuat ayam menjadi salah satu komoditas yang paling terjangkau pada pekan ini.

Harga Beras Masih Berfluktuasi

Untuk komoditas beras, pergerakan harga masih bervariasi dan belum menunjukkan tren pasti. Beberapa jenis beras naik, sementara yang lain turun.

Rinciannya sebagai berikut:

Beras IR I (IR 64): naik Rp 143 menjadi Rp 15.835/kg

Beras IR II Ramos: naik Rp 158 menjadi Rp 14.965/kg

Beras IR III (Medium): turun Rp 209 menjadi Rp 13.656/kg

Beras IR 42 Pera: naik Rp 225 menjadi Rp 16.042/kg

Beras Setra I Premium: stabil di kisaran Rp 16.395/kg

Fluktuasi ini menunjukkan bahwa pasokan beras ke pasar-pasar Jakarta masih berjalan normal. Namun, sedikit perubahan pada harga kemungkinan besar disebabkan oleh faktor cuaca dan biaya distribusi yang naik di beberapa daerah penghasil.

Dinamika Pasar dan Harapan Menjelang Akhir Tahun

Fenomena naik turunnya harga pangan di Jakarta pada awal Oktober ini memperlihatkan bahwa stabilitas harga bahan pokok masih perlu dijaga, terutama menjelang akhir tahun dan masa liburan panjang.

Kondisi cuaca, biaya logistik, serta distribusi antardaerah menjadi faktor yang sangat memengaruhi perubahan harga setiap hari. Beberapa pedagang berharap pemerintah daerah bisa menjaga kelancaran pasokan agar harga tetap stabil, khususnya untuk bahan kebutuhan utama seperti beras, telur, dan minyak goreng.

Kenaikan harga bahan pokok juga biasanya berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam berbelanja dan memantau harga terkini melalui portal resmi infopangan.jakarta.go.id, agar bisa menyesuaikan kebutuhan dengan kondisi pasar terkini.

Fluktuasi Wajar, Pasokan Masih Terkendali

Meski terjadi pergerakan harga pada sejumlah bahan pokok, kondisi pasar di Jakarta secara umum masih dalam kategori terkendali. Tidak ada tanda-tanda kelangkaan pasokan atau lonjakan harga ekstrem.

Para pedagang di pasar tradisional menilai, fluktuasi ini masih tergolong wajar karena dipengaruhi oleh ritme distribusi harian dan kondisi stok barang dari daerah pemasok. Jika cuaca tetap stabil dan jalur logistik lancar, harga diperkirakan akan kembali normal dalam beberapa hari ke depan.

Secara keseluruhan, dinamika harga pangan di Jakarta per Senin, 6 Oktober 2025 menggambarkan situasi pasar yang masih bergerak seimbang antara permintaan dan ketersediaan stok. Meskipun beberapa komoditas naik, sebagian lainnya turun, keseimbangan ini menunjukkan bahwa rantai pasok pangan di ibu kota tetap berjalan baik menjadi sinyal positif bagi kestabilan ekonomi rumah tangga di tengah perubahan musim.

Terkini