BANTEN — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Merak mengeluarkan prakiraan cuaca terbaru untuk jalur penyeberangan Merak-Bakauheni bertepatan dengan periode libur Natal pada Selasa, 24 Desember 2024 hingga Rabu, 25 Desember 2024. Jalur ini merupakan detak nadi penting bagi lalu lintas antara Pulau Jawa dan Sumatera, yang tentunya memerlukan perhatian ekstra dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Menurut BMKG, cuaca di area penyeberangan Merak-Bakauheni diperkirakan didominasi oleh awan tebal dengan kemungkinan hujan ringan. Ketinggian gelombang laut di beberapa titik perairan dapat mencapai hingga 2,5 meter. Kondisi ini perlu menjadi perhatian khusus bagi para pengguna jasa penyeberangan, termasuk pihak pengelola kapal feri, untuk mengambil langkah antisipatif yang tepat.
Erwan Gunawan, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Merak, menyatakan, "Kami memprediksi adanya peningkatan gelombang laut yang bisa mencapai ketinggian 2,5 meter terutama di sore hingga malam hari. Masyarakat diimbau berhati-hati dan mengutamakan keselamatan."
Berikut perincian prakiraan cuaca menurut jam yang dirilis oleh BMKG Maritim Kelas I Merak:
-24 Desember 2024, Pukul 07.00 WIB: Kondisi cuaca diperkirakan hujan ringan dengan tinggi gelombang berkisar antara 0,5 meter hingga 1,25 meter.
-24 Desember 2024, Pukul 10.00 WIB: Cuaca berubah menjadi berawan tebal, diiringi gelombang laut yang tetap stabil pada tingkat 0,5 meter hingga 1,25 meter.
-24 Desember 2024, Pukul 13.00 WIB: Awan tebal terus menyelimuti langit, tanpa perubahan signifikan pada tinggi gelombang.
-24 Desember 2024, Pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB: Gelombang mulai meningkat, mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter. Pada saat ini, cuaca diperkirakan tetap berawan tebal.
-24 Desember 2024, Pukul 22.00 WIB: Penurunan gelombang kembali ke kisaran 0,5 meter hingga 1,25 meter, meskipun cuaca tetap berawan tebal.
-25 Desember 2024, Pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB: Awan tebal mendominasi dengan gelombang bertahan di kisaran 0,5 meter hingga 1,25 meter.
Perjalanan penyeberangan menggunakan kapal feri akan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan gelombang. Bagi masyarakat yang berencana melakukan penyeberangan dalam periode ini, penting untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan mempersiapkan diri dengan matang. Pemanfaatan teknologi dan informasi cuaca real-time sebaiknya diutamakan demi keselamatan bersama.
"Kami mengingatkan agar semua pihak mengikuti perkembangan cuaca secara berkala dari sumber resmi seperti BMKG," tambah Erwan Gunawan. "Penggunaan alat keselamatan dan mengikuti instruksi dari awak kapal sangat penting saat menghadapi cuaca yang kurang bersahabat."
Selain itu, BMKG juga mengimbau kepada nelayan untuk selalu berhati-hati dalam melaut dan memperhatikan kondisi cuaca terkini. Kelompok ini diharapkan tidak mengambil risiko dengan melaut jika kondisi tidak memungkinkan.
Adanya kondisi cuaca yang diprediksi seperti ini menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang lingkungan maritim. Hal ini sejalan dengan upaya BMKG untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai kondisi cuaca dan iklim demi mengurangi tingkat risiko dan dampak yang mungkin timbul terkait aktivitas manusia di laut.
Peringatan ini diharapkan dapat menjadi acuan penting tidak hanya bagi operator penyeberangan kapal feri, tetapi juga bagi para pelaku industri perikanan, jasa transportasi dan logistik, serta wisatawan yang hendak bepergian melalui jalur laut. Semua pihak diharapkan bersinergi untuk menjaga keselamatan dan keamanan berlayar.