JAKARTA — Kementerian Perhubungan melalui Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan, Ali Fikri, serius meninjau kesiapan penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Berdasarkan Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2024, Ali melakukan monitoring di Lampung pada Kamis, 19 Desember 2024 hingga Jumat, 20 Desember 2024. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan angkutan selama Nataru berjalan lancar dan aman.
Dengan prediksi peningkatan jumlah penumpang pada musim liburan ini, Ali Fikri menegaskan pentingnya persiapan matang, terutama di moda transportasi udara. "Pergerakan penumpang pada Nataru tahun 2024 melalui moda transportasi udara diprediksi akan meningkat, sehingga Kemenhub ingin memastikan semua proses angkutan penumpang berjalan aman dan nyaman," ujarnya saat mengunjungi posko terpadu angkutan udara di Bandara Udara Raden Inten II Lampung.
Bandara Raden Inten II, menurut Ali, telah melakukan berbagai peningkatan fasilitas untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Pelayanan bandara ditingkatkan untuk menjamin kenyamanan penumpang selama periode liburan. Fasilitas tersebut termasuk penambahan loket layanan dan peningkatan sistem keamanan.
Setelah memonitor di Bandara, Ali melanjutkan kunjungannya ke terminal Tipe A Rajabasa, Stasiun KA Tanjungkarang, dan kantor KSOP Kelas I Panjang. Pada Jumat, 20 Desember 2024, ia juga meninjau kondisi di Pelabuhan Bakauheni. "Secara umum, pada hari Kamis, 19 Desember 2024, kemarin belum ada peningkatan yang signifikan arus penumpang yang masuk wilayah Lampung. Namun demikian, semua langkah strategis dan persiapan teknis untuk mendukung angkutan selama Nataru saya rasa sudah dilakukan secara matang," tambah Ali.
Ali menekankan bahwa kesuksesan pengelolaan angkutan Nataru tahun ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi dari berbagai pihak. "Dengan persiapan yang telah dilakukan atas kolaborasi yang baik dari semua stakeholder, saya yakin penyelenggaraan Nataru tahun ini, khususnya di wilayah Lampung, dapat berjalan dengan lancar, nyaman dan aman," terangnya.
Pemerintah juga mengantisipasi arus lalu lintas pada sektor transportasi darat dan laut. Kemenhub telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Korlantas Polri mengenai pengaturan lalu lintas. Langkah-langkah seperti pembatasan operasional angkutan barang, contra flow, dan rekayasa lalu lintas di ruas padat telah dicanangkan untuk menghindari kemacetan.
Untuk transportasi laut, persiapan melibatkan pengaturan armada dan rute angkutan laut, terutama untuk rute Merak-Bakauheni. "Kemenhub juga akan melakukan pengaturan penundaan perjalanan (delaying system) dan sebagai buffer zone untuk kendaraan penumpang di berbagai pelabuhan termasuk yang menuju Pelabuhan Merak maupun Pelabuhan Bakauheni," jelas Ali.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem, Ali mengingatkan masyarakat yang akan bepergian ke Lampung untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca. Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG sebelum melakukan perjalanan. "Satu hal yang tak kalah penting, masyarakat harus selalu disiplin dalam berlalu lintas. Pastikan semua aturan yang berlaku untuk menciptakan perjalanan yang nyaman dan juga selamat agar dipatuhi," pesannya.
Menteri Perhubungan juga menyiapkan berbagai kebijakan lintas kementerian/lembaga untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan angkutan Nataru tahun ini. Dengan persiapan komprehensif dan kooperasi lintas sektor, diharapkan pelayanan angkutan bagi masyarakat dapat berlangsung dengan sukses, mendorong rasa nyaman dan aman selama perjalanan.