LAMPUNG - Dalam rangka menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., bersama Wakil Menteri Perhubungan (Wamenhub) Komjen Pol. (Purn) Suntana melakukan peninjauan untuk memastikan kesiapan jalur penyeberangan di beberapa pelabuhan di Lampung. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikannya kelancaran arus mudik dan wisatawan selama periode liburan besar tersebut.
Dalam kesempatan ini, Kapolantas Polri menyatakan bahwa arus distribusi penumpang di Sumatera saat ini berjalan dengan relatif lancar. Meski demikian, ia menekankan pentingnya koordinasi yang erat antara berbagai pihak terkait guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kemacetan, terutama pada puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. "Kita perlu kerjasama yang solid antara pengelola pelabuhan, ASDP, dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi berbagai masalah seperti tiket dan antrean," ujarnya.
Penerapan teknologi seperti sistem geofencing di pelabuhan menjadi perhatian Kakorlantas Polri. Ia menjelaskan sistem ini penting untuk menghambat praktik calo tiket yang berpotensi mengganggu kelancaran arus penumpang. "Penerapan sistem geofencing juga menjadi penting untuk mencegah praktik calo tiket yang bisa mengganggu kelancaran arus penumpang," tegasnya.
Setelah menyelesaikan peninjauan di Lampung, rombongan dijadwalkan untuk melanjutkan kunjungan ke Pelabuhan Merak di Banten. Pelabuhan ini merupakan salah satu titik krusial dalam jaringan transportasi penyeberangan, terutama untuk rute yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Kesiapan Pelabuhan Merak untuk Operasi Nataru menjadi salah satu fokus utama, mengingat tingginya volume penumpang yang melewati jalur ini setiap tahunnya.
Dengan dukungan dari Polri dan semua stakeholder terkait, diharapkan agar pelaksanaan Nataru 2025 dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Operasi Lilin 2024 yang telah dilaksanakan sebelumnya memberikan banyak pelajaran berharga dalam hal pengamanan arus mudik, dan pengalaman itu diharapkan dapat diterapkan kembali tahun ini.
Sementara itu, Wamenhub Komjen Pol. (Purn) Suntana menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam merespon dinamika arus mudik yang selalu menjadi tantangan tersendiri setiap tahun. "Liburan besar seperti Natal dan Tahun Baru memerlukan kesiapsiagaan semua pihak. Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat yang hendak merayakan liburan," ungkap Wamenhub.
Keberhasilan kegiatan ini tidak hanya diukur dari kelancaran arus penumpang tetapi juga dari keamanan serta kenyamanan pengguna moda transportasi penyeberangan. Dengan mengedepankan langkah preventif, tantangan yang mungkin muncul selama libur panjang ini diharapkan dapat diatasi lebih awal.
Selain itu, para petugas di lapangan akan terus memantau kondisi real-time dan siap mengimplementasikan berbagai strategi untuk menjaga kelancaran pelayanan di seluruh pelabuhan yang menjadi perhatian utama selama Operasi Nataru.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat melakukan perjalanan mudik dan wisata dengan lebih aman dan nyaman. Langkah-langkah proaktif ini akan terus dievaluasi dan ditingkatkan seiring dengan feedback dari berbagai pihak, termasuk pengguna jasa penyeberangan itu sendiri.
Melalui koordinasi dan kolaborasi yang efektif, persiapan menyambut libur Natal dan Tahun Baru ini akan menjadi momentum untuk memperkuat sistem transportasi nasional dalam menghadapi lonjakan arus mudik dan wisatawan di masa-masa mendatang. Diharapkan, strategi ini juga akan menjadi model pengelolaan yang berkelanjutan, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di sektor transportasi.