SOLO - Dalam upaya memastikan kelancaran dan keselamatan transportasi umum selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, melakukan tinjauan menyeluruh di Terminal Tipe A Tirtonadi Solo. Tinjauan ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua moda transportasi darat, laut, udara, serta kereta api, siap melayani masyarakat dengan aman.
Dalam kunjungannya, AHY menyaksikan langsung pelaksanaan ramp check, sebuah prosedur standar yang dilakukan untuk memastikan kelayakan angkutan. "Tadi kami ikut menyaksikan ramp check. Ini prosedur tetap yang dijalankan setiap saat di terminal-terminal, untuk meyakinkan semua indikator dan persyaratan bisa dinyatakan layak untuk jalan," ujar AHY, putra sulung dari Presiden ke enam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Keselamatan menjelang musim liburan yang padat menjadi perhatian utama bagi AHY. Ia menegaskan bahwa keselamatan penumpang adalah suatu hal yang tidak boleh dinegosiasikan. "Kita tidak boleh bernegosiasi dengan aspek keselamatan penumpang. Apalagi kita tahu cuaca akhir-akhir ini hujan deras, kadang-kadang ada angin, mungkin di sejumlah lokasi ada yang rawan longsor atau ada genangan-genangan yang harus diwaspadai," tambahnya.
Pentingnya memastikan kelancaran perjalanan selama puncak arus mudik juga ditekankan. AHY berharap tidak ada insiden kecelakaan ataupun hambatan yang mengganggu perjalanan nanti. "Kita berharap tidak ada kecelakaan, tidak ada hambatan selama perjalanan nanti. Apalagi nanti menjelang masa-masa puncak mudik, kami berharap semuanya baik-baik saja," urainya.
Sebagai langkah preventif, penyelenggara angkutan Nataru diwajibkan untuk mendirikan posko transportasi dan posko keselamatan. Posko ini dilengkapi dengan sistem deteksi dini (early warning system) agar dapat merespons cepat jika terjadi keadaan darurat. "Artinya kalau ada emergency, sudah jelas siapa yang berbuat, siapa yang segera harus datang ke lapangan," tegas AHY.
AHY juga menyoroti potensi bus sebagai moda transportasi massal favorit bagi pemudik selama Nataru. Dengan populasi lebih dari 37 juta jiwa, Jawa Tengah diprediksi akan mengalami peningkatan intensitas pergerakan masyarakat selama akhir tahun. "Kita juga tahu Jawa Tengah merupakan provinsi besar dengan populasi 37 juta jiwa lebih, ada 35 kabupaten/kota dan tentunya akan semakin tinggi intensitas pergerakan atau mobilitasnya di akhir tahun ini," bebernya.
Keseluruhan langkah dan persiapan yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya untuk menjamin kelancaran transportasi, tetapi juga untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para penumpang. Dengan menekankan pentingnya ramp check dan persiapan posko, AHY menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan selama musim liburan.
Harapan besar agar semua elemen berfungsi dengan baik diiringi juga oleh perhatian terhadap faktor eksternal seperti cuaca yang akhir-akhir ini kerap kali tidak menentu. Fokus pemerintah untuk menjaga keselamatan transportasi tidak hanya ditujukan untuk kepentingan jangka pendek, tetapi juga sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat yang hendak merayakan liburan dengan tenang dan nyaman.
Dengan demikian, upaya yang dilakukan di Terminal Tirtonadi Solo menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam mengutamakan keselamatan transportasi. Koordinasi antara kementerian dan penyelenggara transportasi pun diharapkan dapat terus terjaga guna menciptakan suasana liburan yang aman dan nyaman bagi seluruh warga Indonesia.