JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU) mengumumkan rencana lelang proyek Tol Gilimanuk-Mengwi pada awal 2025. Informasi ini disampaikan langsung oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur, Triono Junoasmoro, yang akrab disapa Yongki. Proyek pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi di wilayah Bali.
Sambil berbicara di sela-sela Seminar Nasional Hari Jalan yang berlangsung di Auditorium Kementerian PU, Yongki mengungkapkan bahwa saat ini proyek tersebut tengah berada dalam tahap kajian. “Mudah-mudahan selesai tahun ini. Harapan kami, awal 2025 bisa kami lelangkan,” ujar Yongki.
Minat Investor dan Tantangan yang Menghadang
Meskipun proyek ini sudah menarik perhatian investor sejak proses prakualifikasi, beberapa tantangan dan penyesuaian masih diperlukan untuk mencapai tahap lelang. “Ada beberapa dukungan konstruksi yang nanti diperlukan di proyek itu supaya lebih feasible, supaya daya tarik lebih bagus lagi,” tambah Yongki. Dengan optimisme ini, Kementerian PU berharap dapat segera menuntaskan kajian agar proyek bisa berlanjut ke tahap berikutnya.
Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi ini sebelumnya telah dimulai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 10 September 2022 dengan peletakan batu pertama oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. Pembangunan ini terbagi menjadi tiga seksi: Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan sepanjang 53,6 km; Seksi 2 Pekutatan-Soka sepanjang 24,3 km; dan Seksi 3 Soka-Mengwi sepanjang 18,9 km. Jalan tol ini juga direncanakan akan dibangun dengan jalur khusus kendaraan roda dua, seperti sepeda dan sepeda motor, untuk menambah aksesibilitas dan kenyamanan pengguna.
Perubahan dan Penyesuaian Investasi
Awalnya, proyek tol ini digadang-gadang memiliki nilai investasi sebesar Rp 24,62 triliun. PT Toll Jagat Kerthi Bali, sebagai pemenang lelang, telah melakukan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada Maret 2022 dengan masa konsesi selama 50 tahun. Namun, PT Toll Jagat Kerthi Bali akhirnya memutuskan mundur dari proyek ini karena kendala dalam proses lanjutan.
Proyek ini tidak hanya fokus pada pembangunan jalan tol saja, tetapi juga diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan akses transportasi yang lebih baik. Langkah-langkah adaptasi dan penyesuaian dalam proyek ini menjadi salah satu upaya Kementerian PU untuk membuat proyek ini lebih menarik bagi investor.
Proyek Lain Menyusul
Di samping proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, Kementerian PU juga merencanakan lelang proyek Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, atau yang dikenal dengan Getaci, untuk tahun depan. Yongki mengungkapkan sedang memperdalam studi kelayakan untuk memastikan proyek ini siap dilelang. “Ada beberapa optimalisasi yang kemungkinan juga kami targetkan pada tahun depan bisa kami lelangkan,” ujarnya.
Lelang proyek Getaci diharapkan dapat mengikuti jejak sukses Tol Gilimanuk-Mengwi dalam menarik minat investor dan mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan perencanaan matang dan penyesuaian yang diperlukan, kedua proyek ini diharapkan dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia.
Kehadiran proyek-proyek jalan tol ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di seluruh wilayah. Sebagai bagian dari upaya mencapai kesejahteraan nasional, proyek ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan infrastruktur antarwilayah dan meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh masyarakat.