DEMAK - Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan dan semangat nasionalisme di kalangan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rutan Demak menggelar apel kesadaran yang dipimpin langsung oleh Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka KPR), Bapak Dhimas Ronggo Wasito. Acara yang berlangsung di halaman Rutan Demak ini diikuti oleh seluruh WBP dan petugas pemasyarakatan dengan antusiasme yang tinggi.
Kegiatan apel kesadaran ini menjadi agenda rutin di Rutan Demak dengan tujuan membekali WBP dengan nilai-nilai kebangsaan dan mendisiplinkan mereka selama menjalani masa pembinaan. Dalam arahannya, Ka KPR menekankan bahwa kedisiplinan merupakan elemen penting dalam proses pembinaan, yang dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan para warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat.
"Kedisiplinan adalah kunci perubahan," tegas Dhimas Ronggo Wasito kepada seluruh peserta apel. "Dengan memiliki semangat kebangsaan yang kuat dan disiplin dalam menjalani aktivitas sehari-hari, kalian dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah keluar dari sini," lanjutnya, seraya mengajak seluruh WBP untuk memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya selama berada di Rutan Demak.
Selain memberikan arahan, Ka KPR juga memberikan apresiasi kepada para WBP yang telah menunjukkan sikap disiplin dan perilaku baik selama masa pembinaan. Tindakan positif ini diharapkan dapat memberi inspirasi dan motivasi kepada WBP lainnya untuk terus berusaha memperbaiki diri.
Sebagai bagian dari penanaman rasa nasionalisme, kegiatan apel ini diakhiri dengan pembacaan Pancasila secara bersama-sama. Langkah ini diambil sebagai bentuk penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan WBP, yang diharapkan dapat menciptakan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut Dhimas, kegiatan ini selaras dengan visi Rutan Demak untuk menciptakan lingkungan pembinaan yang bukan hanya aman dan tertib, tetapi juga mampu melahirkan individu-individu yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat setelah mereka bebas nanti.
“Pembinaan di sini tidak hanya fokus pada aspek keamanan dan ketertiban, tetapi juga pengembangan karakter. Kita ingin mereka keluar dari tempat ini dengan perubahan yang nyata, baik dalam sikap maupun cara berpikir,” imbuhnya.
Tantangan untuk membangun semangat kebangsaan dan kedisiplinan ini tidaklah mudah. Namun, Rutan Demak berkomitmen untuk terus mendukung dan membimbing para WBP agar dapat melalui masa pembinaan dengan sebaik-baiknya. Program-program serupa diharapkan bisa menjadi jembatan perubahan bagi para WBP dalam upaya menata kembali kehidupan mereka di luar nanti.
Para WBP yang mengikuti kegiatan ini mengaku mendapatkan motivasi baru dan merasa mendapat perhatian dalam upaya memperbaiki diri. Salah satu WBP, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan rasa terima kasihnya atas kegiatan tersebut. "Kami jadi lebih sadar akan pentingnya disiplin dan nasionalisme. Ini memberi kami harapan untuk bisa berubah lebih baik," ungkapnya.
Dengan diadakannya kegiatan seperti apel kesadaran ini, Rutan Demak menunjukkan keseriusannya dalam memberikan pembinaan yang komprehensif kepada para WBP. Langkah progresif ini diharapkan dapat diadopsi oleh lembaga pemasyarakatan lainnya untuk mengoptimalkan pembinaan berbasis nilai dan karakter, demi terciptanya masyarakat yang lebih baik dan beradab di masa depan.
Melalui program-program semacam ini, tidak hanya kedisiplinan yang dibangun, tetapi juga semangat kebangsaan yang dihidupkan kembali, mengingat pentingnya rasa cinta tanah air dalam membangun bangsa yang kuat. Harapannya, setiap WBP yang keluar dari Rutan Demak dapat menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap masyarakat.
Kegiatan apel kesadaran di Rutan Demak ini bukan sekadar seremonial, tetapi melambangkan harapan besar untuk menciptakan transformasi yang positif. Dengan demikian, upaya yang dilakukan Ka KPR bersama timnya menunjukkan dedikasi yang tinggi terhadap tugas pengayoman dan pembinaan, sembari mendorong integritas para WBP di masa yang akan datang.