MAKASSAR – Bencana banjir yang melanda Kota Makassar belum lama ini memaksa ratusan warga untuk mengungsi. Menanggapi situasi darurat ini, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar telah mengambil langkah cepat dengan menyalurkan bantuan logistik bagi para pengungsi. Pendistribusian bantuan mulai dilakukan pada Minggu, 15 Desember 2024, dengan menyasar titik-titik pengungsian yang tersebar di kota tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, menjelaskan bahwa bantuan yang disalurkan utamanya berupa makanan siap saji. "Semalam kami mengunjungi empat titik pengungsian, yaitu di Universitas Terbuka di Jalan Monginsidi, Masjid Al Quddus di Kelurahan Mandala, Gereja Toraja Masale di Kelurahan Pandang, dan Masjid Nurul Ikhlas di Kelurahan Masale," ungkap Ita. Ia menambahkan bahwa jumlah makanan yang disalurkan telah disesuaikan dengan jumlah warga yang terdampak banjir, agar bantuan dapat tepat sasaran dan mencukupi kebutuhan para pengungsi.
Data dari Tim Kaji Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar menunjukkan bahwa terdapat 528 warga yang mengungsi. Para pengungsi ini menempati tujuh posko yang tersebar di lima kecamatan, dengan kondisi yang cukup memprihatinkan. Pihak BPBD juga turut aktif menyalurkan bantuan logistik lainnya, mencakup sarung, selimut, family kit, dan baby kit, guna memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin, menyatakan bahwa bantuan sarung dan selimut sangat penting, terutama mengingat cuaca yang tidak kunjung membaik. "Dari semalam kami sudah menyalurkan bantuan logistik, termasuk selimut, sarung, baby kit, family kit, dan lainnya," ujar Hendra. Dengan curah hujan yang masih tinggi, kebutuhan akan perlindungan dari udara dingin dan kondisi lingkungan yang lembab menjadi semakin mendesak.
Dalam situasi seperti ini, koordinasi yang baik antara Dinsos dan BPBD Kota Makassar sangat diperlukan untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Bantuan logistik yang telah disalurkan diharapkan dapat meringankan beban para pengungsi yang harus menghadapi cuaca buruk selama masa pengungsian. Pihak Dinsos dan BPBD juga terus memantau perkembangan situasi di lapangan, agar dapat segera merespons kebutuhan warga yang mungkin masih kurang terlayani.
Selain itu, dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat umum, sangat dibutuhkan dalam penanganan bencana ini. Donasi dan bantuan dalam bentuk apa pun dapat membantu mempercepat proses pemulihan dan penanganan dampak banjir, sehingga warga terdampak dapat kembali ke kehidupan normal mereka secepat mungkin.
Kesadaran dan kewaspadaan akan potensi bencana alam harus terus ditingkatkan, terutama di daerah-daerah yang rawan banjir seperti Kota Makassar. Perencanaan mitigasi bencana yang baik, serta edukasi kepada masyarakat, menjadi kunci dalam meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh bencana serupa di masa mendatang.
Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah dan masyarakat, penanganan bencana di Makassar diharapkan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien, sehingga mampu memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban banjir secara tepat waktu. Pendistribusian bantuan logistik ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya pemulihan pasca-bencana, dan menjadi harapan baru bagi warga yang terkena dampak banjir. Mari kita dukung upaya ini dengan segala kemampuan yang kita miliki.