GRESIK - Setelah sempat terhenti akibat cuaca buruk yang melanda, dua kapal penyeberangan yang melayani jalur Gresik-Bawean kini kembali beroperasi. Pengoperasian kembali ini membawa angin segar bagi warga yang bergantung pada jalur transportasi laut tersebut. Kedua kapal terdiri dari kapal cepat Express Bahari milik PT Pelayaran Sakti Inti Sakti Makmur (SIM) dan kapal Ferry KMP Gili Iyang yang dikelola oleh BUMN PT ASDP Indonesia Ferry.
Kasie Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli (KBPP) KSOP Gresik, Capt Moch Firmawan, mengonfirmasi kabar bahagia ini. "Benar, untuk kapal Express Bahari 3 F sudah beroperasi mulai hari ini, tadi berangkat pukul 07.30 WIB," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa keberangkatan kapal Express Bahari dilakukan lebih awal dari jadwal biasanya yang pukul 09.00 WIB. Langkah ini diambil untuk menghindari gelombang yang lebih besar pada siang hari. "Express Bahari tadi membawa 243 penumpang untuk keberangkatan ke Bawean," tambah Firmawan. Kapal ini, yang memiliki kapasitas 400 penumpang, berlayar dengan penumpang yang cukup signifikan meski baru kembali beroperasi.
Sementara itu, kapal Ferry KMP Gili Iyang berangkat sehari setelah pergeseran jadwal semula. Kapal ini terjadwal membawa penumpang dan barang dari Pelabuhan Paciran menuju Pulau Bawean pada Rabu pagi lalu. Setibanya di Pelabuhan Bawean, malam itu kapal segera kembali berangkat menuju Pelabuhan Paciran. Hingga Kamis pagi, proses penyeberangan berjalan dengan lancar. "Sekitar pukul 21.00 WIB, setelah proses bongkar, kapal kembali berangkat ke Pelabuhan Gresik dari Pelabuhan Bawean," ungkap Slamet, Supervisor Gili Iyang Bawean. Ia menegaskan komitmen pantauan terhadap cuaca selama lima hari ke depan. "Kami akan terus pantau perkembangan BMKG selama lima hari ke depan," jelasnya.
Peristiwa sebelumnya yang sempat menunda keberangkatan kapal disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Eksplorasi perjalanan yang riskan dengan gelombang besar memaksa Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik untuk mengeluarkan surat penundaan. Kebijakan ini diambil setelah diterimanya Informasi Surat dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Maritim Tanjung Perak yang menyatakan kondisi perairan Gresik dan sekitarnya dalam situasi berbahaya.
Dua kapal utama, yaitu Express Bahari dan KMP Gili Iyang, mengalami gangguan jadwal. Kapal Ferry KMP Gili Iyang khususnya, mengalami kesulitan untuk berlabuh di Pelabuhan Paciran akibat gelombang tinggi yang menandai malam yang penuh tantangan pada 9 Desember 2024.
Kepala KSOP Kelas II Gresik, Hotman Siagian, sempat menghimbau melalui pernyataannya, "Dihimbau bagi kapal cepat penumpang High Speed Craft (HSC) agar mengantisipasi apabila terjadinya penundaan keberangkatan kapal." Beliau menegaskan bahwa penundaan akan diberlakukan sampai cuaca dinyatakan stabil dan aman oleh pihak berwenang.
Dengan beroperasinya kembali kedua kapal ini, diharapkan mobilitas warga yang di masa sebelumnya sempat tertunda dapat kembali normal. Para pelaku usaha dan masyarakat lokal yang bergantung pada jalur ini merasa lega karena jalur transportasi yang vital tersebut dapat digunakan kembali meski masih ada kewaspadaan terkait cuaca.
Acara terkait lainnya yang berhasil menjadi sorotan adalah perhelatan Job Fair Gresik 2024 yang diadakan belum lama ini, sebuah usaha nyata dari Pemerintah Kabupaten Gresik untuk menurunkan angka pengangguran di daerah tersebut. Dengan kondisi transportasi laut yang kembali lancar, hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama dalam konteks distribusi barang dan penumpang yang kembali bisa diakses dengan lebih mudah.
Melihat dari perkembangan ini, diharapkan bahwa dengan kebijakan pemerintah yang responsif serta kondisi cuaca yang semakin bersahabat, pergerakan ekonomi melalui jalur transportasi laut akan semakin kondusif, memberikan manfaat besar bagi warga Bawean dan Gresik.
Namun, masyarakat dan pihak terkait diimbau untuk tetap waspada dan selalu memeriksa informasi terkini dari BMKG dan pihak berwenang lainnya untuk memastikan keamanan dalam berlayar dan dalam segala aktivitas yang bergantung pada kondisi cuaca.