JAKARTA - Sosok Jusuf Kalla (JK) kembali mencuat ke permukaan setelah terpilih kembali sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) untuk periode 2024-2029. Bukan hanya dikenal di dunia politik, JK juga merupakan pengusaha ternama dengan kerajaan bisnis yang dibangun melalui Grup Kalla, bisnis keluarga yang sudah dirintis sejak 1952. Berbagai sektor dikelola oleh Grup Kalla, yang kini menjelma menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia. Berikut adalah daftar perusahaan di bawah naungan Jusuf Kalla.
1. Sektor Transportasi dan Logistik
Transportasi dan logistik menjadi pilar awal dalam bisnis Grup Kalla. Kalla Lines, yang didirikan pada tahun 1990, merupakan salah satu pelopor dalam menyediakan layanan transportasi laut, terutama bagi masyarakat Indonesia timur yang sering mengalami kendala dalam transportasi darat. Kini, Kalla Lines telah berfokus pada pengangkutan logistik, dengan armada kapal yang menjangkau berbagai sudut nusantara. "Kami berkomitmen untuk mendukung kegiatan ekonomi dan perdagangan di kawasan timur Indonesia," ujar sumber dari Kalla Lines. Selain itu, Kalla Transport dan Kalla Logistics turut melengkapi sektor ini dengan layanan domestik dan internasional.
2. Sektor Konstruksi
PT Kalla Aspal memimpin di sektor konstruksi, khususnya dalam penyediaan dan distribusi aspal di Indonesia. Berdasarkan kantor pusatnya di Makassar, Sulawesi Selatan, Kalla Aspal berkontribusi dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan di berbagai daerah. "Kami turut terlibat dalam proyek-proyek besar, memenuhi kebutuhan pemerintahan dan swasta," kata perwakilan dari Kalla Aspal. Perusahaan ini juga fokus dalam pengembangan proyek pengaspalan untuk memenuhi standar pembangunan nasional.
3. Sektor Otomotif
Kalla Group memiliki perusahaan otomotif besar seperti Kalla Toyota dan Kalla Kars, distribusi dan penjualan kendaraan menjadi inti bisnis yang sudah dijalankan selama bertahun-tahun. Sebagai salah satu founder dealer Toyota di Indonesia, Kalla Toyota memiliki jaringan yang kuat. Sedangkan Kalla Kars merupakan dealer resmi untuk merek Jeep, Benelli, Keeway, dan United E-Motor. "Kami berusaha memenuhi kebutuhan otomotif di Sulawesi dengan layanan penjualan dan purnajual yang prima," tutur perwakilan Kalla Kars.
4. Sektor Energi Terbarukan
Dalam menghadapi perubahan iklim, Kalla Group menaruh perhatian khusus pada energi terbarukan melalui PT Malea Energi dan PT Poso Energy. Malea Energi, dengan kapasitas 2x45 MW, berlokasi di Tana Toraja, sementara PT Poso Energy mengembangkan PLTA Poso dengan kapasitas 515 MW. "Kami berkomitmen menghadirkan energi bersih untuk mendukung kemandirian energi Indonesia," kata narasumber dari PT Malea Energi.
5. Kalla Beton
Beroperasi sejak 1996, Kalla Beton menjadi pemimpin dalam produksi beton siap pakai (ready mix) dan produk pracetak di Indonesia Timur. Produk-produk seperti paving block dan bata ringan yang diproduksi telah teruji kualitasnya dalam banyak proyek konstruksi. "Kalla Beton memastikan efisiensi dan mutu untuk berbagai proyek pembangunan," ujar salah satu staf teknik Kalla Beton.
6. Properti
Kalla Inti Karsa, unit bisnis properti Grup Kalla, sukses mengoperasikan pusat perbelanjaan seperti Mal Ratu Indah dan Nipah Park di Makassar. Tidak hanya itu, Trans Studio Mall Makassar yang dibangun melalui kerja sama dengan Trans Kalla Makassar, menjadi tujuan belanja terkemuka di Indonesia Timur. "Kami menyediakan pilihan properti inovatif yang ramah lingkungan," jelas sumber dari Kalla Inti Karsa.
7. Sektor Perhotelan
Grup Kalla juga berfokus pada sektor perhotelan melalui PT Inti Karsa Persada. Dengan mengelola sejumlah hotel dan fasilitas rekreasi, perusahaan ini juga memperluas bisnisnya ke bidang food & beverage melalui merek seperti Gastros Cafe dan SAO Eating Point. "Kami berusaha memberikan pengalaman menginap terbaik di Sulawesi," kata pengelola PT Inti Karsa Persada.
8. Sektor Pendidikan
Menyadari pentingnya pendidikan, Grup Kalla mendirikan Sekolah Islam Athirah dan Kalla Business School, yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi & Bisnis Kalla. "Kami bertujuan meningkatkan daya saing SDM terutama di Indonesia Timur," kata eksekutif Yayasan Hadji Kalla.
Dengan berbagai divisi bisnisnya, Grup Kalla terus mengambil peran penting dalam perekonomian Indonesia, mencerminkan visi internasional dengan akar lokal yang kokoh. Bagi Jusuf Kalla, dedikasinya tidak hanya terbatas pada politik namun juga pada pembangunan dan inovasi bisnis.