SERANG – Dalam sebuah aksi solidaritas yang mengundang perhatian luas, paguyuban keluarga Sumbangsel terintegrasi, lebih dikenal dengan nama KOSTRAT, memberikan dukungan berarti kepada 400 petani dari Riau dan Jambi. Para petani ini melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait sengketa tanah dengan perusahaan pengembang sawit di daerah mereka.
Aksi jalan kaki yang dilakukan oleh masyarakat petani dari Riau dan Jambi telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Masyarakat ini terdiri dari berbagai usia, termasuk banyak di antaranya adalah kaum ibu-ibu dan pria paruh baya, yang menyatakan tekad mereka untuk mendapatkan hak mereka atas tanah yang telah menjadi sumber sengketa.
Paguyuban KOSTRAT, dalam manifestasi rasa kemanusiaan dan solidaritas kepada sesama saudara dari Sumatera bagian selatan, menyambut aksi ini dengan memberikan sumbangan logistik di lokasi istirahat peserta aksi di halaman aula kantor Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Bantuan tersebut terdiri dari air mineral, beras, mie instan, telur, dan obat-obatan yang diharapkan dapat menunjang kebutuhan dasar para peserta aksi.
Zailani, SH, selaku Ketua Harian dari KOSTRAT, secara simbolis menyerahkan bantuan ini kepada para peserta aksi. "Kami mewakili ketua umum KOSTRAT mendukung usaha para petani Jambi yang saat ini sedang berjuang menyuarakan hak-haknya dalam kasus agraria yang mereka alami. Atas dasar kemanusiaan, serta hubungan batin sebagai saudara dari Sumatera bagian selatan, tidak ada salahnya kami membantu sebatas kemampuan kami dalam bentuk minuman dan makanan yang bisa dimanfaatkan oleh mereka," ungkap Zailani.
Selain itu, Ketua Umum KOSTRAT, Hannibal, S.Sos, M.Si, yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan, “Bantuan yang kami berikan tidak banyak, tapi mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh saudara-saudara kami baik dari Riau maupun Jambi dalam satu dua hari ke depan, sehingga mereka tetap dalam keadaan sehat walafiat sehingga bisa meneruskan perjuangannya. Insya Allah, pemerintah, baik presiden maupun menteri terkait, dapat memberikan solusi terbaik sehingga harapan yang dibawa oleh masyarakat petani tersebut dapat terwujud," tegas Hannibal.
Hannibal juga berpesan kepada para peserta aksi agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban umum. "Saya berpesan agar para peserta aksi jalan kaki tersebut tidak melakukan perbuatan mengganggu keamanan dan ketertiban umum, apalagi perbuatan anarkis yang dapat mencederai perjuangan yang sedang diupayakan," tambahnya.
Di sisi lain, Koordinator Aksi, Bapak Fitra, yang didampingi oleh EK – LMND Kota Serang, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas solidaritas yang ditunjukkan oleh KOSTRAT. "Atas nama peserta aksi jalan kaki, kami mengucapkan terima kasih banyak atas sumbangan bantuan logistik kepada kami. Bantuan ini sangat kami butuhkan untuk bekal meneruskan perjalanan kami menuju istana negara. Saat ini, kami sudah 8 hari berjalan kaki sejak dari Riau dan Jambi, sehingga banyak peserta aksi yang sakit karena kelelahan. Alhamdulillah, teman-teman dari paguyuban memberikan makanan dan minuman yang sangat membantu kami. Semoga Allah membalas apa yang sudah dilakukan teman-teman paguyuban KOSTRAT," ujar Fitra.
Acara pemberian bantuan berlangsung dengan aman dan lancar dengan dihadiri para anggota Paguyuban KOSTRAT dari berbagai daerah seperti DPC Kabupaten Tangerang, DPC Kabupaten Serang, serta PAC dari Curug, Cisoka, Solear, dan Srikandi. Kegiatan ini tidak hanya memperlihatkan solidaritas tetapi juga memberikan harapan kepada para petani bahwa perjuangan mereka mendapatkan perhatian dan dukungan dari banyak pihak.
Dengan adanya bantuan logistik ini, diharapkan para petani dapat terus melanjutkan perjalanan mereka menuju Istana Negara dengan kondisi yang lebih baik dan membawa aspirasi mereka kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan penyelesaian yang adil atas sengketa yang dihadapi. Sementara itu, KOSTRAT menunjukkan bahwa di tengah segala kesulitan, kemanusiaan dan solidaritas tetap menjadi jembatan penting dalam menghadapi berbagai persoalan sosial di tanah air.