TULUNGAGUNG - Kabupaten Tulungagung bersiap untuk melangkah ke era baru di bawah kepemimpinan pasangan calon (paslon) terpilih pada Pilkada 2024, Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin. Berfokus pada peningkatan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi informasi melalui aplikasi Geosmart, pasangan ini berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan di Kabupaten Tulungagung.
Pada kesempatan silaturahmi dengan Pejabat Bupati Tulungagung, Heru Suseno, yang berlangsung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, paslon ini tidak secara terperinci mengungkapkan agenda pembicaraan mereka. Namun, diskusi yang berkembang di kalangan masyarakat mengarahkan perhatian pada pembentukan tim transisi serta rencana 100 hari kerja pertama mereka yang dinamakan "Program 100 Hari Paslon Gabah".
Ahmad Baharudin, sang Wakil Bupati terpilih, saat ditemui di kediamannya menyampaikan bahwa salah satu prioritas utama mereka adalah perbaikan infrastruktur jalan. Infrastruktur dinilai sebagai fondasi vital bagi peningkatan perekonomian dan kualitas hidup masyarakat Tulungagung. “Yang jelas, yang utama itu infrastruktur, ini yang akan kita segera selesaikan pertama-tama,” ujarnya dengan penuh semangat.
Abah, sapaan akrab Ahmad Baharudin, menyadari bahwa infrastruktur yang memadai sangat diperlukan untuk perkembangan ekonomi, seperti efisiensi distribusi barang dan jasa, peningkatan akses pendidikan, dan pelayanan kesehatan. Infrastruktur yang baik dinilai sebagai urat nadi yang bisa menggerakkan roda ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, upaya memperbaiki infrastruktur tidak dapat dipisahkan dari tantangan anggaran. Untuk itu, Walaupun belum merinci strategi penambahan anggaran, Abah memastikan timnya akan berupaya mencari sumber anggaran tambahan untuk mewujudkan proyek tersebut. “Kalau masalahnya di anggaran, ya kita cari sumber tambahan anggarannya kira-kira dari mana, akan kita cari, apakah harus refocusing, atau bagaimana,” paparnya.
Selain infrastruktur, implementasi aplikasi Geosmart juga menjadi agenda penting. Aplikasi ini didesain sebagai alat pelaporan bagi masyarakat untuk menyampaikan berbagai temuan di lapangan, baik itu kondisi jalan rusak, masalah layanan publik, atau isu-isu lainnya, langsung ke Bupati maupun Wakil Bupati Tulungagung. “Jadi ketika ada laporan, kita bisa langsung cek melalui aplikasi yang ada, apa benar jalan di lokasi itu rusak, apa benar ada masalah, tidak hanya soal jalan, bisa juga soal pelayanan publik,” ungkap Abah.
Meskipun belum memberikan rincian operasional aplikasi ini, Abah menjelaskan bahwa akan ada tim khusus di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang akan berfokus pada pengelolaan dan operasional aplikasi Geosmart. Hal ini diharapkan dapat membuat pelaporan oleh masyarakat menjadi lebih terpusat dan terpantau secara langsung oleh pimpinan daerah.
Rencananya, aplikasi ini akan memungkinkan masyarakat untuk melaporkan peristiwa atau kondisi di lokasi mereka secara real-time dengan menggunakan fitur geotagging dan peta interaktif. Keberadaan aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan perbaikan layanan publik.
Dalam konteks ini, peran proaktif masyarakat menjadi kunci kesuksesan program ini. Masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi Geosmart secara optimal untuk meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan publik di Tulungagung.
Dengan fokus pada perbaikan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi informasi, Gatut Sunu Wibowo dan Ahmad Baharudin berharap dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di Tulungagung. Kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan menjadi fondasi kesuksesan program-program ini. Kita semua berharap, langkah ini akan membawa Kabupaten Tulungagung menuju kemajuan yang lebih pesat dan meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional.