JAKARTA - Gubernur Bali terpilih, Wayan Koster, baru-baru ini bertemu dengan Ketua DPD Partai Gerindra Bali, Made Muliawan Arya, yang dikenal dengan panggilan De Gadjah. Pertemuan ini cukup dinanti oleh para pengamat politik di Bali setelah persaingan ketat pada Pilkada Bali 2024 lalu. Keduanya, meski rival politik, ternyata memiliki banyak persamaan visi, terutama dalam hal memajukan infrastruktur dan menangani berbagai isu mendesak di Pulau Dewata.
Pertemuan yang berlangsung selama dua jam di kediaman De Gadjah ini bukan hanya mengedepankan formalitas, tetapi juga suasana kekeluargaan yang akrab. Mereka memulai diskusi pada pukul 13.00 WITA, sembari menikmati segelas kopi dan nasi goreng. “Pertemuan hanya berdua sebagai sesama sahabat, sifatnya kekeluargaan, ramah, dan penuh canda sama seperti suasana sebelum Pilkada 2024. Iya, karena memang kami berdua bersahabat baik sejak lama,” ungkap Koster.
Topik pembicaraan utama dalam pertemuan ini berfokus pada proyek strategis nasional, Tol Gilimanuk–Mengwi, yang sangat dinantikan oleh masyarakat Bali. Selain itu, keduanya juga mendiskusikan isu-isu krusial lainnya seperti pengelolaan sampah, kemacetan lalu lintas, infrastruktur umum, dan masalah air. Koster menegaskan urgensi dari proyek tersebut, “Berdua sepakat mengatasi masalah serius dan mendesak di Bali, seperti sampah, macet, infrastruktur, dan air serta sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi segera terlaksana.”
Selain itu, mereka juga menyampaikan pentingnya persatuan pasca Pilkada. “Dengan berakhirnya Pilkada Bali 2024, sudah saatnya kita semua bersatu menjadikan Pulau Dewata kondusif sehingga pembangunan berjalan lancar, nyaman, dan sukses,” ujar Koster. Hal ini mempertegas bahwa, meski berasal dari latar belakang politik berbeda, prioritas utama mereka adalah kesejahteraan dan kemajuan Bali.
Sementara itu, De Gadjah memberikan dukungan penuh terhadap program yang akan dijalankan oleh Koster dalam lima tahun ke depan, demi kemajuan Bali. "Saya mengucapkan selamat atas kemenangan Wayan Koster. Saya memastikan akan mendukung program Koster – Giri Prasta lima tahun ke depan demi kemajuan dan kebaikan Bali," katanya. Tak hanya itu, ia menegaskan adanya komitmen mendukung kepemimpinan Koster di periode kedua jika sejalan dengan arahan Presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Selain membahas tol, pertemuan ini juga menyoroti berbagai persoalan strategis terkait pembangunan Bali. De Gadjah mengungkapkan perlunya perhatian khusus pada sejumlah isu, seperti penanganan sampah, alih fungsi lahan, serta pelestarian adat dan kebudayaan khas Bali. “Termasuk keberlanjutan sistem subak sebagai warisan pertanian khas Bali,” imbuhnya.
Kesepakatan dan pertemuan ini mengindikasikan bahwa di luar rivalitas politik, kepentingan Bali tetap harus diutamakan. Dukungan serta kerja sama yang baik antara kedua tokoh ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam percepatan pembangunan dan penanganan isu-isu penting di Bali.
Dengan bergeraknya proyek tol dan penanganan masalah lain, masyarakat Bali bisa optimis terhadap pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup yang lebih baik. Kedua tokoh tersebut tampaknya memahami betul tanggung jawab besar ini, seraya memanfaatkan kepemimpinan mereka untuk membuat perubahan nyata di komunitas Bali. Dengan saling bergandengan tangan, diharapkan Bali bisa melangkah lebih maju, menjawab berbagai tantangan, dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi penduduknya.
Langkah konkrit seperti ini, diharapkan akan menjadi teladan bagi seluruh pimpinan daerah lain di Indonesia, bagaimana kolaborasi bisa membawa kebaikan untuk seluruh rakyat, tidak peduli dari mana asal partai politik mereka.