Bandara Internasional Narita adalah salah satu gerbang utama menuju Jepang, terletak sekitar 60 kilometer dari pusat Tokyo, tepatnya di 1-1 Furugome, Narita, Chiba 282-0004. Bandara ini dikenal sebagai salah satu yang tersibuk di Jepang, melayani jutaan penumpang dan kargo setiap tahunnya. Selain itu, banyak maskapai penerbangan yang mendarat di Narita, menjadikannya titik masuk yang populer ke Tokyo.
Bagi wisatawan yang tiba di Narita dan ingin menuju Tokyo, ada beragam pilihan transportasi umum yang bisa dipilih. Berikut pilihan-pilihan transportasi yang siap memfasilitasi perjalanan Anda:
1. Narita Express (N’EX)
Narita Express, atau N'EX, adalah salah satu primadona transportasi kereta menuju Tokyo. Kereta ini menghubungkan Bandara Narita dengan sejumlah stasiun utama di Tokyo seperti Stasiun Tokyo, Shinagawa, Shinjuku, Shibuya, dan Yokohama. Durasi perjalanan dari Terminal 1 Bandara Narita ke Stasiun Tokyo berkisar 53 menit, sementara ke Shinjuku dan Shibuya sekitar 1,5 jam.
N’EX menawarkan dua jenis kelas kursi: Green Cars (Kelas 1) dan Ordinary Cars (Kelas Ekonomi). Tiket harus dipesan sebelumnya dengan tarif mulai dari 3.000 Yen (sekitar Rp317.000).
Kereta ini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti Wi-Fi gratis dan rak penyimpanan bagasi dengan kunci khusus di setiap gerbong. Tiket dapat dibeli di stasiun bandara, dan Anda juga bisa menggunakan Japan Rail Pass dan N’EX TOKYO Round Trip Ticket untuk mendapatkan potongan harga. Misalnya, tiket pulang-pergi Narita–Shibuya bisa didapatkan dengan potongan harga dari 6.500 Yen menjadi 5.000 Yen.
2. Keisei Skyliner
Keisei Skyliner adalah pilihan kereta lain yang menawarkan waktu tempuh cepat ke Tokyo, melayani rute utama ke bagian utara seperti Stasiun Nippori dan Ueno. Waktu perjalanan dari Narita ke Nippori adalah sekitar 36 menit. Meski lebih terjangkau dibanding N’EX, Skyliner dikenal sebagai kereta tercepat menuju Tokyo.
Frekuensi keberangkatan Skyliner setiap 20-30 menit sekali dengan harga tiket 2.500 Yen (sekitar Rp265.000). Tiket bisa dibeli di mesin otomatis atau counter informasi. Skyliner juga menawarkan fasilitas Wi-Fi dan bagasi di setiap gerbong.
3. Kereta Lokal
Jika Anda mencari opsi transportasi yang lebih ekonomis, kereta lokal seperti JR Sobu Line dan Keisei Main Line bisa menjadi pilihan. JR Sobu Line memakan waktu 90 menit menuju Stasiun Tokyo dengan tarif 1.340 Yen (Rp142.000). Sementara Keisei Main Line menghubungkan Narita ke wilayah timur Tokyo dalam 75 menit seharga 1.250 Yen (Rp132.000).
4. Bus Limusin
Bus Limusin Bandara menawarkan transportasi yang nyaman dari Narita ke berbagai tujuan di Tokyo seperti Shinjuku, Ginza, dan Roppongi. Bus ini dilengkapi dengan fasilitas AC dan Wi-Fi, serta layanan bagasi. Tarifnya mulai dari 3.600 Yen (Rp364.000) dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam, tergantung kondisi lalu lintas.
5. Shuttle Bus
Shuttle Bus dari Narita ke Tokyo merupakan opsi yang lebih ekonomis dengan tarif mulai dari 1.900 Yen (Rp201.000). Untuk perjalanan yang lebih terjangkau, Low-Cost Airport Bus (TYO–NRT) menawarkan tarif 1.300 Yen (Rp138.000) untuk dewasa dan 650 Yen (Rp69.000) untuk anak-anak.
6. Taksi Reguler
Bagi keluarga dengan banyak barang bawaan, taksi adalah pilihan yang praktis meski tarifnya lebih tinggi, yakni sekitar 7.000 Yen (Rp740.000) per penumpang untuk layanan taksi bersama. Pastikan taksi yang Anda tumpangi memiliki plat nomor berwarna hijau, tanda bahwa taksi tersebut berlisensi.
7. Taksi Privat
Untuk kenyamanan dan privasi maksimal, Anda bisa memilih Taksi Privat dengan tarif 20.000 hingga 40.000 Yen per perjalanan. Taksi privat menawarkan layanan mewah dengan mobil berinterior nyaman dan beberapa driver bisa berbahasa Inggris memudahkan komunikasi.
Dari ketujuh pilihan transportasi di atas, pastikan Anda memilih yang paling sesuai kebutuhan dan anggaran perjalanan Anda. Seperti yang diungkapkan salah satu penumpang, "Kemudahan dan kenyamanan selama perjalanan dari Bandara Narita ke Tokyo benar-benar membuat pengalaman liburan saya menyenangkan." Dengan menyiapkan transportasi yang tepat, perjalanan Anda menuju ibu kota Jepang ini dapat berjalan lancar tanpa kendala.