BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia: Ancaman Serius bagi Pelayaran 11 sampai 13 Februari 2025

Rabu, 12 Februari 2025 | 08:15:23 WIB
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia: Ancaman Serius bagi Pelayaran 11 sampai 13 Februari 2025

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait ancaman gelombang tinggi yang berpotensi melanda perairan Indonesia pada periode 11-13 Februari 2025. Ancaman ini terkait erat dengan kehadiran siklon tropis Taliah yang saat ini terdeteksi di Samudra Hindia Barat Daya tepatnya di koordinat 93.5 BT 14.9 LS, memicu peningkatan kecepatan angin serta tinggi gelombang yang signifikan di sejumlah wilayah.

Prakirawan BMKG, Estri Diniyanti, mengungkapkan bahwa fenomena ini menyebabkan peningkatan pola angin di wilayah Indonesia. Untuk wilayah utara, angin umumnya bergerak dari arah Barat Laut ke Timur Laut dengan kecepatan berkisar antara 6-30 knot. Sementara di bagian selatan Indonesia, angin bergerak dari Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan yang sama, yakni berkisar antara 8-30 knot. Menurut Estri, "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Flores, dan Samudra Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTT," jelasnya.

Kondisi angin ekstrem ini menciptakan peluang terjadinya peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di beberapa daerah. Beberapa di antaranya termasuk Samudra Hindia Barat Sumatra, Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat, Selat Karimata, Laut Jawa bagian timur, Laut Bali, Laut Sumbawa, dan Laut Flores. Wilayah lainnya yang juga berpotensi terdampak termasuk Selat Makassar bagian utara dan selatan, Laut Sulawesi, Laut Seram, dan Laut Arafuru.

Lebih dari itu, gelombang yang lebih tinggi, mencapai 2,5 hingga 4 meter, diprediksi akan terjadi di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Selatan dari Jawa Tengah ke NTT, serta Samudra Pasifik yang berbatasan dengan wilayah utara Maluku hingga Papua, serta Laut Maluku. Estri menambahkan, "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko serius terhadap keselamatan pelayaran."

Dengan adanya prediksi cuaca buruk ini, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya para nelayan dan operator kapal untuk selalu meningkatkan kewaspadaan. Nelayan yang menggunakan perahu kecil sangat disarankan untuk menghindari daerah dengan kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang yang melebihi 1,25 meter. Untuk operator kapal tongkang, disarankan untuk menghindari area dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter.

Operator kapal ferry juga diharapkan menjaga posisi aman saat angin mencapai kecepatan lebih dari 21 knot dan gelombang lebih dari 2,5 meter. Bagi kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar, perhatian khusus perlu diterapkan agar tidak beroperasi pada kondisi dimana kecepatan angin melebihi 27 knot dan tinggi gelombang melampaui 4 meter.

Peringatan ini tidak hanya berlaku bagi pelaku pelayaran tetapi juga bagi semua pihak yang memiliki aktivitas di laut. Pemerintah daerah di sekitar wilayah terdampak diimbau untuk menyebarluaskan informasi ini guna meminimalisir potensi bahaya. BMKG akan terus memantau perkembangan cuaca dan menyampaikan informasi terkini agar masyarakat dapat melakukan antisipasi lebih awal.

Dengan situasi cuaca yang tidak menentu ini, sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis pelayaran sangat penting untuk menjamin keselamatan bersama. Adanya informasi yang cepat dan akurat dapat menjadi tameng bagi keselamatan pelayaran dan mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar di tengah ancaman gelombang tinggi dalam beberapa hari ke depan.

Terkini