JAKARTA – Memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yang dikenal luas dengan mereknya Garuda Indonesia Group, mengumumkan siap mengoperasikan total 98 pesawat untuk melayani rute penerbangan domestik. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengakomodasi lonjakan permintaan perjalanan di momen liburan yang kritis ini.
Kesiapan Armada
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menjelaskan bahwa dari total 98 pesawat yang disiapkan, 58 di antaranya adalah milik Garuda Indonesia. Sedangkan 40 pesawat lainnya dioperasikan oleh Citilink Indonesia, anak perusahaan Garuda yang berfokus pada penerbangan bertarif rendah.
"Untuk periode Nataru 2024-2025, kami siapkan 58 pesawat Garuda dan 40 pesawat Citilink," ungkap Wamildan saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Persiapan intensif tengah dilakukan oleh Garuda Indonesia Group untuk memastikan kesiapan armada sebelum dioperasikan penuh selama periode puncak ini.
Pelita Air Service Tambah Armada
Tidak hanya Garuda dan Citilink, PT Pelita Air Service (PAS) juga berkomitmen mendukung mobilitas masyarakat selama liburan Nataru. Maskapai yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina (Persero) ini menyiapkan 12 pesawat untuk membantu memenuhi tingginya permintaan penerbangan domestik.
Inisiatif Penurunan Harga Tiket
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu, 4 Desember 2024, menegaskan langkah-langkah strategis untuk menurunkan harga tiket pesawat. Erick menyatakan bahwa harga tiket dari Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air telah diturunkan sebesar 10% untuk memberikan alternatif yang lebih terjangkau bagi para penumpang.
"Saya tadi ngecek harga tiket pesawat, Garuda sudah benar menurunkan harga, begitu juga dengan Citilink dan Pelita Air," jelas Erick. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan pemerintah yang didorong oleh Presiden Prabowo untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi udara bagi masyarakat selama musim liburan.
Kolaborasi Anak Usaha BUMN
Penurunan harga tiket pesawat ini tidak terlepas dari kolaborasi antara maskapai pelat merah dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Angkasa Pura Indonesia melalui entitas InJourney Airports. Erick Thohir mengapresiasi kerjasama ini sebagai upaya konkret untuk menghadirkan layanan penerbangan yang lebih terjangkau.
Penyediaan armada yang memadai dan penyesuaian tarif ini diharapkan dapat melancarkan arus penumpang dalam negeri yang diprediksi meningkat selama libur panjang Nataru. Ditambah pula dengan berbagai langkah persiapan seperti peningkatan operasional di bandara. Ini menunjukkan kesiapan para pelaku industri aviasi menghadapi puncak musim liburan yang menuntut.
Persiapan Teknis dan Operasional
Pada sisi lain, Garuda Indonesia Group memastikan bahwa seluruh persiapan teknis dan operasional telah dilakukan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penumpang. Pemeriksaan rutin dan perawatan pesawat dilakukan secara menyeluruh. Selain dari kesiapan armada, kualitas layanan dalam kabin pesawat juga menjadi fokus, dengan peningkatan layanan selama penerbangan.
Adapun PT Pelita Air dan Citilink juga melakukan berbagai pembenahan untuk memastikan pelayanan yang prima selama periode tersebut. Kesiapan ini termasuk dalam pengelolaan jadwal penerbangan dan peningkatan kapasitas layanan di jalur yang ramai penumpang
Optimisme Menghadapi Libur Nataru
Dengan berbagai persiapan yang matang, Garuda Indonesia Group dan maskapai lainnya optimis dapat mengakomodasi kebutuhan transportasi udara nasional. Langkah ini tak hanya mendukung aktivitas liburan masyarakat, tetapi juga menunjukkan kebangkitan sektor aviasi Indonesia pasca pandemi.
Strategi Garuda Indonesia Group dalam melayani periode Nataru ini diharapkan mampu mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata di berbagai daerah, sembari tetap mengedepankan protokol kesehatan dan keamanan bagi seluruh penumpang. Penurunan harga tiket juga diharapkan bisa mendorong minat masyarakat untuk bepergian dengan pesawat, memacu sektor pariwisata dalam negeri di waktu yang strategis ini.