JAKARTA – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa megaproyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak akan mangkrak di tengah berbagai spekulasi dan tantangan yang ada. Dalam sebuah pernyataan optimis, Basuki menyatakan keyakinannya bahwa seluruh pegawai OIKN akan mulai berkantor di IKN pada Maret 2025.
Spekulasi mengenai kemungkinan proyek IKN terhenti muncul setelah adanya rencana penghematan besar-besaran yang diumumkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, Basuki dengan tegas membantah anggapan tersebut dan memberikan pembaruan terkait perkembangan proyek.
"Kebanyakan dari OIKN sudah berkantor di sana. Di Jakarta, dari kantor Menara Mandiri yang awalnya menempati 17 lantai, kini hanya tersisa 5 lantai saja. Jadi, ada optimisme bahwa pada Maret 2025 seluruh karyawan OIKN bisa bekerja di sana," jelas Basuki saat diwawancarai usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Basuki juga menyatakan bahwa dukungan dari Presiden Prabowo Subianto akan membantu percepatan realisasi proyek tersebut. Presiden Prabowo dan sejumlah menteri telah meminta persiapan dokumen tambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun. Dengan tambahan ini, total anggaran IKN menjadi Rp 14,4 triliun, sebagai bagian dari alokasi keseluruhan sebesar Rp 48,8 triliun.
"Kami diminta Presiden Prabowo dan menteri-menteri lain untuk mempersiapkan dokumen tambahan anggaran sebesar Rp 8,1 triliun, sehingga total mencapai Rp 14,4 triliun, yang mana ini bagian dari Rp 48,8 triliun," ujar Basuki. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk memperkuat infrastruktur dan fasilitas pendukung di IKN guna memastikan kelancaran proses pemindahan.
Pernyataan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk terus melanjutkan proyek pemindahan ibu kota meski dihadapkan pada berbagai tantangan. Dukungan anggaran tambahan memungkinkan proyek ini untuk terus berjalan sesuai jadwal, dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
IKN sebagai ibu kota baru Indonesia tidak hanya dirancang sebagai pusat pemerintahan tetapi juga sebagai simbol kemajuan dan inklusivitas. Proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
Proyek ini juga menjadi cerminan dari upaya pemerintah Indonesia untuk mendistribusikan pembangunan dan menurunkan ketergantungan pada pulau Jawa. Melalui perpindahan ibu kota ini, diharapkan terdapat pemerataan pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Optimisme yang disampaikan Basuki merupakan angin segar bagi masa depan IKN. Meski tantangan tidak bisa diabaikan, komitmen yang kuat dari pihak pemerintah serta penambahan anggaran diharapkan dapat mengatasi berbagai hambatan yang muncul dalam perjalanan menuju realisasi ibu kota baru yang modern dan berkelanjutan.
Berbagai pihak kini berharap sinergi antara pemerintah pusat, para pemangku kepentingan, dan masyarakat akan terus terjaga demi memastikan kesuksesan proyek strategis ini. Dengan demikian, Ibu Kota Nusantara dapat menjadi simbol kebanggaan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Basuki juga menyoroti perlunya kerjasama dari semua pihak untuk bersama-sama mendukung dan mengawal proyek IKN agar dapat terwujud sesuai harapan. Dalam suasana optimisme ini, semua elemen diharapkan ikut berperan aktif mewujudkan IKN sebagai pusat pemerintahan masa depan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.