Wisata

Danau Toba Siapkan Pantai Panjang 22 Kilometer

Danau Toba Siapkan Pantai Panjang 22 Kilometer
Danau Toba Siapkan Pantai Panjang 22 Kilometer

JAKARTA - Danau Toba, yang dikenal sebagai danau vulkanik terbesar di dunia, akan segera memiliki destinasi wisata baru berupa pantai sepanjang 22 kilometer. Meskipun bukan laut, tepian Danau Toba memiliki keunikan berupa pasir putih alami dan garis pantai yang landai, sehingga cocok untuk dikembangkan menjadi area wisata pantai yang menarik. Pemerintah Kabupaten Samosir sedang merancang pembangunan wisata pantai ini yang membentang dari kawasan Tano Ponggol, Kecamatan Pangururan, hingga Pelabuhan Simanindo.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memberikan dukungan penuh terhadap rencana ini. Dalam pertemuannya dengan Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom, Bobby menegaskan konsep long beach ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat setempat. “Pemerintah Provinsi Sumut siap mendukung,” katanya.

Pembangunan pantai ini memerlukan kolaborasi intensif antara pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat. Salah satu tantangan utama adalah pembebasan lahan puluhan kilometer yang saat ini masih menjadi milik masyarakat lokal. Bobby menggarisbawahi pentingnya sinergi antar pihak terkait agar proyek dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Selain pembangunan fisik, desain kawasan wisata harus direncanakan matang, mulai dari pengelolaan, perawatan, hingga daya tarik estetika yang dapat memikat wisatawan lokal dan mancanegara. Bobby menambahkan, “Kita harus punya konsep jelas supaya proyek ini benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan.”

Potensi Danau Toba dan Tantangan Status UNESCO

Danau Toba yang telah mendapatkan status UNESCO Global Geopark sejak 2020 memiliki potensi wisata yang luar biasa. Namun, status tersebut kini mendapat peringatan dari UNESCO melalui kartu kuning karena beberapa kriteria pengelolaan belum terpenuhi. Peringatan ini menjadi sinyal bagi pengelola kawasan untuk melakukan perbaikan signifikan.

Pada Juli 2025 nanti, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark akan menjalani proses revalidasi oleh tim asesor UNESCO. Tim ini akan mengunjungi beberapa lokasi utama di kawasan Danau Toba, termasuk geosite penting di Pulau Samosir seperti Taman Eden 100 di Desa Sionggang Utara.

Selain pembangunan long beach, Danau Toba juga akan menjadi tuan rumah event internasional Trail of the Kings - Lake Toba, bagian dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB) Seri Dunia 2025. Event ini akan diikuti sekitar 2.200 pelari dari 25 negara, yang semakin mengangkat nama Danau Toba di mata dunia.

Gubernur Bobby Nasution berharap dengan adanya pembangunan pantai dan ajang internasional tersebut, status geopark Danau Toba bisa kembali mendapat kartu hijau, tanda keberhasilan pengelolaan dan pemeliharaan kawasan. “Beberapa geosite penting ada di Samosir. Kita berharap upaya bersama bisa membawa perbaikan dan pengakuan kembali dari UNESCO,” ujarnya.

Dengan langkah strategis dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Danau Toba tidak hanya memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, tetapi juga menjadi contoh pengelolaan kawasan geopark yang berkelanjutan dan mendukung ekonomi lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index