8 Cara Merawat Ikan Cupang yang Penting untuk Dipahami

8 Cara Merawat Ikan Cupang yang Penting untuk Dipahami
cara merawat ikan cupang

Mengetahui cara merawat ikan cupang sangat penting bagi kamu yang memeliharanya sebagai hobi atau teman saat waktu senggang.

Di antara berbagai jenis ikan hias yang populer, ikan cupang termasuk salah satu yang paling mudah dirawat. Tapi, sudahkah kamu mengenal lebih dalam tentang ikan ini?

Dalam dunia ilmiah, ikan cupang dikenal dengan sebutan Betta Fish dan merupakan spesies yang berasal dari wilayah beriklim tropis. Ikan ini banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Di habitat alaminya, ikan ini hidup berkelompok dan lebih suka tinggal di perairan tenang seperti danau, rawa, serta sungai yang tidak berarus deras.

Yang menarik, ikan cupang memiliki organ pernapasan tambahan bernama labirin. Fungsi utama organ ini adalah untuk mengambil dan menyimpan lebih banyak oksigen dari udara bebas. 

Berkat keberadaan organ labirin ini, ikan cupang mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar oksigen rendah sekalipun.

Meskipun sekarang sudah banyak dipelihara dan dibudidayakan, perlu diketahui bahwa ikan cupang sebenarnya bukan asli dari Indonesia. Awalnya, ikan ini ditemukan di kawasan perairan Thailand, Malaysia, serta wilayah lain di Asia Tenggara. 

Sementara di Indonesia sendiri, ikan cupang awalnya dijumpai di perairan Kalimantan, Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.

Memahami asal-usul dan karakteristik biologisnya adalah langkah awal dalam menjalankan cara merawat ikan cupang dengan baik agar ikan tetap sehat dan tampil menarik.

Habitat Ikan Cupang

Sebelum mulai memelihara ikan hias jenis ini, sangat disarankan untuk memahami terlebih dahulu lingkungan alaminya. Tempat hidup yang sesuai akan mendukung aktivitas harian ikan dan juga membantu proses reproduksinya berjalan lancar.

Salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan dalam merawat ikan ini adalah kondisi air tempat mereka tinggal. Faktor-faktor seperti tingkat keasaman (pH), suhu, serta tingkat kesadahan air memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan ikan. 

Spesies ini menyukai suasana tenang dan sejuk, sesuai dengan habitat aslinya yang berada di perairan dengan banyak tanaman peneduh.

Dengan mengetahui seperti apa lingkungan tempat hidup aslinya, akan lebih mudah menyesuaikan kondisi air agar sesuai dengan kebutuhannya. 

Ikan ini memerlukan air dengan tingkat keasaman berkisar antara 6,5 hingga 7,5, suhu antara 24 sampai 30 derajat Celsius, dan tingkat kesadahan air di kisaran 5 hingga 12 dH.

Perilaku Ikan Cupang

Ada tiga aspek utama yang perlu dicermati dalam memahami kebiasaan ikan jenis ini, yaitu kebiasaan makan, cara menjaga area kekuasaannya, serta proses berkembang biak. Ketiga aspek tersebut sangat berkaitan dengan perilaku alaminya. 

Maka dari itu, saat memelihara ikan ini, penting untuk tidak menekan atau menghilangkan karakter alaminya.

Kebiasaan makan

Secara umum, ikan memiliki dua pola makan berdasarkan waktu aktifnya, yaitu di siang hari (diurnal) dan di malam hari (nokturnal). Spesies ini termasuk golongan ikan yang aktif mencari makan saat siang, sehingga tergolong diurnal. 

Selain itu, jenis makanannya lebih condong ke hewan lain, yang menjadikannya termasuk hewan pemakan daging atau karnivora.

Sikap menjaga wilayah kekuasaan

Spesies ini dikenal memiliki sifat dominan dan mudah menyerang. Sifat ini akan tampak jelas ketika berhadapan dengan sesamanya. 

Jika seekor jantan lain masuk ke area yang dianggap miliknya, maka ikan tersebut akan menunjukkan perilaku mengusir sebagai bentuk pertahanan wilayah.

Kebiasaan saat kawin

Tingkah laku ikan ini ketika ingin berkembang biak dapat dikenali dari cara si jantan menarik perhatian betina. 

Biasanya, jantan akan menunjukkan daya tarik fisiknya, seperti membuka lebar sirip-siripnya agar terlihat menawan. Kemudian ia akan bergerak mengitari betina sebagai bagian dari ritual pendekatan.

Apabila betina menunjukkan ketertarikan, maka jantan akan melingkarkan tubuhnya ke tubuh betina, dan si betina akan membiarkan dirinya berada dalam pelukan tersebut. 

Setelah proses ini selesai, jantan akan melepaskan tubuh betina, lalu betina akan mulai mengeluarkan telur sebagai bagian akhir dari proses kawin.

Cara Merawat Ikan Cupang

Seperti halnya hewan peliharaan lainnya, ikan cupang juga membutuhkan perhatian serta penanganan yang tepat agar dapat tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. 

Seiring dengan meningkatnya popularitas ikan ini, peluang untuk memperoleh pendapatan dari hobi tersebut pun menjadi semakin besar. Berikut ini adalah beberapa langkah dalam cara merawat ikan cupang.

Menentukan Tempat Tinggal yang Nyaman

Pemilihan tempat tinggal yang sesuai sangat berpengaruh terhadap kenyamanan ikan jenis ini. 

Karena sifat alaminya yang cukup agresif, terutama terhadap sesamanya, sangat disarankan untuk tidak menempatkan lebih dari satu ekor dalam wadah yang sama.

Di alam liar, ikan ini biasanya mendiami perairan dangkal seperti sawah, rawa, atau tempat yang tidak terlalu dalam. Oleh sebab itu, mereka lebih menyukai tempat yang tidak terlalu tinggi airnya, tetapi memiliki ruang gerak yang cukup luas.

Jika ingin memeliharanya di dalam akuarium, sebaiknya pilih yang kapasitasnya minimal 19 liter. Ukuran tersebut membantu mendukung pertumbuhan ikan secara optimal dan meningkatkan usia hidupnya.

Menjaga Kualitas Air dan Suhu

Setelah menentukan wadah yang tepat, langkah berikutnya adalah memperhatikan kualitas air, karena ini merupakan faktor penting bagi kelangsungan hidup ikan tersebut. 

Dua aspek yang perlu diperhatikan adalah jenis air dan volumenya. Air yang direkomendasikan bisa berasal dari sumur atau air tawar.

Volume air dalam wadah sebaiknya diisi sekitar 40-60% dari total kapasitas akuarium. Mengapa demikian? 

Karena ikan ini memiliki kebiasaan melompat hingga setinggi 7,5 cm, dan pengisian air yang terlalu penuh bisa membuatnya keluar dari wadah.

Suhu air yang ideal berkisar antara 24 hingga 27 derajat Celsius. Pada kisaran tersebut, ikan akan merasa seperti berada di habitat aslinya. 

Bila suhu berada di bawah angka tersebut, kamu bisa menggunakan pemanas mini berukuran 4 hingga 11 liter atau cukup meletakkan akuarium di dekat pemanas ruangan dengan jarak kurang lebih satu meter agar suhu tetap hangat.

Rutin Membersihkan Air dalam Wadah

Ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan lingkungan. Jadi, ketika membersihkan air, jangan langsung mengganti semuanya secara total. Sisakan sebagian air lama sebelum menambahkan yang baru untuk menjaga kestabilan lingkungan.

Jika air diganti seluruhnya, ikan akan stres karena harus beradaptasi ulang dengan kondisi baru. Setelah menyisakan sebagian air, kamu bisa menambahkan air baru dengan volume yang telah ditentukan sebelumnya.

Idealnya, pembersihan dilakukan satu minggu sekali. Namun, bila sulit mengingat jadwalnya, kamu bisa menggunakan alat pengukur kualitas air. Alat ini bisa membantu memantau kapan saat yang tepat untuk mengganti air di akuarium.

Memberikan Pakan Secara Teratur

Spesies ini tergolong aktif mencari makanan di siang hari. Untuk itu, penting memberikan pakan dua kali dalam sehari, misalnya di pagi dan sore.

Makanan yang bisa diberikan antara lain cacing darah, jentik nyamuk, pelet, atau bahkan kuning telur. Sebelum memberi makan, pastikan terlebih dahulu bahwa pakan tersebut aman dikonsumsi agar tidak menyebabkan penyakit.

Pilihan yang paling baik adalah makanan beku atau yang telah dikeringkan, karena lebih higienis. Pastikan juga untuk segera membersihkan sisa makanan yang tidak habis, karena dapat merusak kualitas air.

Hal penting lainnya adalah jangan memberikan makanan secara berlebihan karena bisa memicu penyakit dan menurunkan kesehatan ikan.

Langkah Memindahkan Ikan dengan Aman

Setelah membeli ikan baru dan ingin menempatkannya ke dalam akuarium, biarkan kantong berisi ikan tersebut mengapung di dalam air selama sekitar 15 menit. Hal ini membantu ikan beradaptasi dengan suhu air yang baru.

Saat hendak memindahkannya, hindari penggunaan jaring karena bisa merusak bagian tubuh seperti sirip yang sangat halus. Lebih baik gunakan cangkir untuk memindahkannya secara perlahan dan hati-hati.

Menjemur Secara Berkala

Menempatkan ikan dan wadahnya di bawah sinar matahari selama 15 hingga 30 menit dapat membantu membasmi bakteri yang mungkin berkembang dalam air. Selain itu, penjemuran juga bisa membuat ikan terlihat lebih segar dan sehat.

Namun, jika selama proses penjemuran ikan tampak gelisah, sebaiknya segera pindahkan ke tempat yang lebih sejuk agar tidak mengalami stres.

Menghindari Tekanan Mental pada Ikan

Kondisi lingkungan yang baik akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi ikan. Saat ikan merasa tenang, ia akan terbebas dari tekanan mental. Menjaga kestabilan lingkungan hidupnya merupakan bagian dari pemeliharaan yang penting.

Untuk menciptakan suasana alami di akuarium, kamu bisa menambahkan batu-batuan atau dekorasi. Pastikan hiasan yang digunakan tidak memiliki ujung tajam agar tidak merusak tubuh ikan, terutama bagian siripnya.

Mengobati Jika Terlihat Sakit atau Lemah

Sebagai makhluk hidup, ikan ini juga bisa mengalami penurunan kondisi tubuh atau bahkan jatuh sakit. Dalam keadaan seperti itu, pemberian obat sangat diperlukan. 

Beberapa jenis obat yang umum digunakan antara lain garam khusus untuk ikan, cairan antiseptik seperti metil biru, serta larutan tetra chlor.

Penyebab ikan jatuh sakit bisa bermacam-macam, mulai dari pola makan yang tidak teratur, lingkungan yang kotor, hingga kesalahan saat proses pemindahan. 

Beberapa tanda ikan mengalami gangguan kesehatan meliputi perut bengkak, kehilangan nafsu makan, sirip menekuk ke samping, warna tubuh berubah, dan lebih sering berdiam di dekat batu-batuan di dasar akuarium.

Sebagai penutup, memahami habitat, memberi makan rutin, serta menjaga kebersihan akuarium adalah kunci utama dalam cara merawat ikan cupang agar tetap sehat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index