JAKARTA - Chelsea berhasil meraih kemenangan penting saat menjamu Benfica dalam laga penyisihan Liga Champions 2025-2026. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge pada Selasa, 30 September 2025 atau Rabu, 1 Oktober 2025 dini hari WIB itu berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Gol tunggal Chelsea tercipta bukan dari pemainnya sendiri, melainkan akibat gol bunuh diri Richard Rios pada menit ke-18. Hasil ini memastikan The Blues tetap menjaga peluang di fase grup, sementara Benfica yang datang dengan penuh percaya diri harus pulang dengan kekecewaan.
Momen tersebut terasa lebih menyakitkan karena bagi Jose Mourinho, pelatih Benfica saat ini, pertandingan melawan Chelsea bukanlah duel biasa. Reuni sang legenda bersama klub lamanya justru berakhir tanpa raihan angka.
Chelsea Bangkit Setelah Kekalahan di Liga
Bagi Chelsea, hasil ini terasa penting karena mereka baru saja mengalami kekalahan di Liga Inggris dari Brighton. Pelatih Enzo Maresca pun melakukan sejumlah perubahan signifikan pada susunan pemain.
Ada lima rotasi yang dilakukan sejak menit pertama. Malo Gusto, Benoit Badiashile, Alejandro Garnacho, Facundo Buonanotte, dan Tyrique George diturunkan sejak awal. Sementara kapten Reece James serta bintang muda Estevao harus rela memulai laga dari bangku cadangan.
Moises Caicedo, yang sempat diragukan tampil karena kondisi fisiknya, akhirnya turun sebagai starter. Adapun Andrey Santos tidak masuk daftar pemain. Keputusan rotasi Maresca terbukti efektif, karena permainan Chelsea terlihat lebih segar meski tidak sepenuhnya dominan.
Benfica Tampil Agresif, Tapi Kehilangan Efektivitas
Benfica sejatinya memulai pertandingan dengan cukup agresif. Mereka langsung menciptakan peluang berbahaya pada menit ke-8. Dodi Lukebakio hampir membawa tim tamu unggul ketika tendangannya yang sudah sempat ditepis kiper Robert Sanchez justru membentur tiang gawang.
Delapan menit kemudian, peluang emas kembali tercipta. Kali ini Richard Rios mendapatkan ruang tembak dari jarak dekat, namun penyelamatan gemilang Robert Sanchez kembali menggagalkan kesempatan tersebut.
Sayangnya, setelah dua peluang emas itu, justru Benfica harus kecolongan. Tekanan dari Chelsea berbuah malapetaka bagi tim tamu.
Gol Bunuh Diri yang Menentukan
Gol semata wayang dalam pertandingan ini tercipta pada menit ke-18. Aksi Pedro Neto dari sisi kiri lapangan membuat lini belakang Benfica kewalahan. Neto lalu mengirim umpan ke arah Alejandro Garnacho di tiang jauh.
Alih-alih berhasil diantisipasi, bola yang dikirim Garnacho justru mengenai Richard Rios dan berbelok masuk ke gawang sendiri. Kiper Anatoliy Trubin tidak mampu bereaksi cepat, dan skor berubah menjadi 1-0 untuk Chelsea.
Meski Benfica berusaha bangkit setelah tertinggal, solidnya pertahanan Chelsea membuat mereka kesulitan menembus kotak penalti. Beberapa upaya serangan balik pun masih bisa dipatahkan oleh Chalobah dan Badiashile.
Mourinho Gagal Ulangi Kejayaan di Stamford Bridge
Bagi Jose Mourinho, pertandingan ini penuh makna. Stamford Bridge adalah rumah yang membesarkan namanya di dunia sepak bola. Pada periode 2004-2007, ia mempersembahkan gelar Liga Inggris pertama bagi Chelsea setelah penantian panjang. Kemudian pada periode kedua 2013-2015, ia kembali mempersembahkan trofi liga.
Namun, kepulangannya kali ini bersama Benfica tidak diiringi dengan hasil positif. Minimnya opsi pemain juga memperburuk situasi. Sejumlah pemain penting seperti Manu Silva, Alexander Bonsu Bah, dan Bruma absen, sehingga Mourinho harus memutar otak dengan komposisi yang lebih terbatas.
Satu-satunya perubahan yang ia lakukan sejak laga sebelumnya adalah memasukkan Enzo Barrenechea untuk menggantikan Andreas Schjelderup di lini tengah. Meski berusaha tampil menyerang, Benfica tetap gagal mencetak gol hingga akhir laga.
Chelsea Hampir Gandakan Skor
Sebelum turun minum, Chelsea nyaris menambah keunggulan. Tyrique George melepaskan tendangan keras setelah menerima umpan Marc Cucurella. Namun kali ini kiper Trubin tampil sigap menepis bola.
Babak kedua berlangsung lebih seimbang. Benfica tetap berusaha menekan, sementara Chelsea terlihat lebih berhati-hati menjaga keunggulan. Drama terjadi di menit-menit akhir ketika Joao Pedro harus menerima kartu merah di masa tambahan waktu (90+6). Meski bermain dengan sepuluh pemain, Chelsea tetap mampu mempertahankan skor 1-0 hingga peluit akhir berbunyi.
Susunan Pemain
Chelsea (4-2-3-1): Sanchez; Gusto (James 80'), Chalobah, Badiashile (Acheampong 80'), Cucurella; Caicedo, Enzo Fernandez; Neto, Buonanotte (Estevao 54'), Garnacho (Gittens 61'); George (Joao Pedro 61').
Pelatih: Enzo Maresca.
Benfica (4-3-3): Trubin; Dedic, Silva (Araujo 73'), Otamendi, Dahl; Rios (Barreiro 77'), Barrenechea, Aursnes (Araujo 89'); Lukebakio (Schjelderup 77'), Pavlidis, Sudakov (Ivanovic 77').
Pelatih: Jose Mourinho.
Hasil Bersejarah, Tapi Bukan untuk Mourinho
Bagi Chelsea, kemenangan ini menegaskan bahwa mereka bisa bangkit setelah hasil buruk di liga domestik. Dukungan penuh dari publik Stamford Bridge juga menjadi faktor penting yang mengangkat mental skuad muda mereka.
Sebaliknya, bagi Mourinho, laga ini menjadi catatan pahit. Alih-alih membawa Benfica mencuri poin dari markas lamanya, ia justru harus menyaksikan timnya kalah akibat kesalahan sendiri.
Kekalahan ini sekaligus menunjukkan bahwa meski pengalaman Mourinho begitu besar, keberhasilan di masa lalu tidak menjamin hasil serupa saat kembali ke klub lama. Reuni penuh kenangan itu pun berakhir dengan kepedihan.