Yen Melemah

Yen Melemah Tajam, Pasar Saham Jepang Siap Menguat Pekan Ini

Yen Melemah Tajam, Pasar Saham Jepang Siap Menguat Pekan Ini
Yen Melemah Tajam, Pasar Saham Jepang Siap Menguat Pekan Ini

JAKARTA – Nilai tukar yen Jepang melemah tajam setelah hasil pemilihan partai berkuasa menempatkan Sanae Takaichi sebagai kandidat kuat perdana menteri berikutnya. Pergerakan ini memengaruhi pasar Asia, di mana saham-saham Tokyo diperkirakan akan dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini.

Futures indeks Nikkei di Chicago Mercantile Exchange melonjak lebih dari 4%, didorong ekspektasi kebijakan Takaichi yang pro-stimulus akan mendorong saham berbasis permintaan domestik. Yen melemah hingga 1,4% mendekati level psikologis 150 terhadap dolar AS, nyaris menyentuh rekor terendah terhadap euro.

Harga minyak juga mencatat kenaikan setelah OPEC+ sepakat menambah pasokan hanya sebesar 137.000 barel per hari, lebih lambat dari laju penambahan sebelumnya tahun ini. Sementara itu, kontrak berjangka S&P 500 di AS mengalami kenaikan tipis.

Ekspektasi Pasar terhadap Kebijakan Takaichi

Kemenangan Takaichi menandai calon perdana menteri perempuan pertama Jepang. Sebelumnya, banyak investor memperkirakan posisi ini akan jatuh ke tangan Shinjiro Koizumi, yang lebih berhati-hati secara fiskal dan mendukung normalisasi kebijakan moneter oleh Bank of Japan (BOJ).

Berbeda dengan Koizumi, Takaichi mendorong kebijakan fiskal ekspansif dan dalam survei terbaru menyatakan bahwa BOJ sebaiknya mempertahankan suku bunga saat ini. Ekspektasi pertumbuhan meningkat, namun kekhawatiran muncul terkait potensi peningkatan pasokan obligasi dan berkurangnya peluang kenaikan suku bunga BOJ dalam waktu dekat.

“Ini bisa menjadi kejutan positif bagi pasar saham,” ujar seorang analis strategi investasi lintas aset. Ia menambahkan, imbal hasil obligasi jangka panjang mungkin naik sedikit pada Senin mengingat kebijakan fiskal ekspansif, namun volatilitas pasar diperkirakan tetap terbatas karena stimulus tidak akan berlebihan.

Dampak di Pasar Asia dan Global

Di kawasan Asia lainnya, kontrak berjangka menunjukkan saham Australia berpotensi naik, sementara pasar Hong Kong diperkirakan melemah. Pasar saham China daratan masih tutup untuk libur nasional, dan pergerakan di Australia kemungkinan terbatas karena libur umum di Sydney.

Sementara itu, futures indeks saham AS naik setelah S&P 500 nyaris tidak berubah pada perdagangan Jumat. Aksi jual saham-saham teknologi membatasi kenaikan, namun sentimen positif dari kebijakan Jepang dan optimisme investor terhadap pasar global tetap menopang pergerakan.

Bitcoin mencatat rekor tertinggi baru pada akhir pekan di tengah reli aset berisiko. Kenaikan ini dipicu spekulasi tentang penutupan pemerintahan AS dan tren historis kripto yang menguat di bulan Oktober, yang sering disebut “Uptober.”

Di Eropa, pasar juga mencermati futures obligasi Prancis setelah pengumuman kabinet baru Presiden Emmanuel Macron menuai kritik dari oposisi. Beberapa menteri senior tetap dipertahankan, sementara Menteri Keuangan baru menghadapi tantangan meloloskan anggaran di parlemen yang terpecah. Euro melemah pada perdagangan awal pekan di tengah penguatan dolar AS secara luas.

Kombinasi Faktor Mendorong Volatilitas Mata Uang

Melemahnya yen mencerminkan kombinasi faktor politik dan kebijakan fiskal yang pro-stimulus. Investor mengantisipasi bahwa langkah-langkah Takaichi akan mendorong pengeluaran domestik, meningkatkan permintaan untuk saham berbasis konsumsi dan industri lokal.

Di sisi lain, pelemahan yen bisa memicu aliran modal keluar dan memengaruhi perdagangan internasional Jepang, terutama di sektor ekspor. Investor global cermat memantau bagaimana kombinasi kebijakan fiskal ekspansif dan suku bunga rendah akan memengaruhi pasar obligasi dan saham.

Pergerakan mata uang Asia lainnya juga bervariasi, di mana dolar Hong Kong dan dolar Singapura stabil, yuan China sedikit menguat, sementara yen Jepang dan euro melemah. Tren ini menunjukkan dinamika geopolitik dan ekonomi yang memengaruhi aliran modal lintas negara.

Investor Bersiap Volatilitas Pasar

Kemenangan Sanae Takaichi menambah lapisan ketidakpastian sekaligus peluang di pasar Jepang dan regional. Yen yang melemah, kenaikan indeks saham Tokyo, serta sentimen minyak dan kripto menjadi indikasi reaksi pasar terhadap perubahan kebijakan.

Investor disarankan memperhatikan kombinasi faktor fiskal, moneter, dan geopolitik saat merancang strategi investasi. Volatilitas jangka pendek diperkirakan meningkat, namun peluang pertumbuhan pasar saham tetap terbuka seiring ekspektasi kebijakan ekspansif Takaichi.

Dalam konteks global, pergerakan yen dan saham Jepang menjadi barometer sentimen risiko Asia, sementara Bitcoin dan futures obligasi menunjukkan diversifikasi reaksi pasar terhadap gejolak politik dan ekonomi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index