Saham

Langkah Berani OpenAI Guncang Pasar, Saham AMD Melonjak Tajam Usai Kesepakatan Besar

Langkah Berani OpenAI Guncang Pasar, Saham AMD Melonjak Tajam Usai Kesepakatan Besar
Langkah Berani OpenAI Guncang Pasar, Saham AMD Melonjak Tajam Usai Kesepakatan Besar

JAKARTA - Pasar saham kembali bergejolak setelah kabar mengejutkan datang dari sektor teknologi tinggi. Pada Senin, 6 Oktober 2025, saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak tajam setelah pengumuman kesepakatan strategis dengan perusahaan kecerdasan buatan (AI) ternama, OpenAI. Kenaikan harga saham ini menandai tonggak penting dalam industri semikonduktor global, memperlihatkan arah baru kerja sama antara dua raksasa teknologi yang sedang memimpin revolusi AI dunia.

OpenAI dan AMD mencapai kesepakatan besar yang memungkinkan Sam Altman, CEO OpenAI, mengambil alih hingga 10% saham AMD. Tak hanya itu, kemitraan ini mencakup penggunaan chip grafis supercanggih dari AMD yang akan memperkuat infrastruktur komputasi OpenAI selama beberapa tahun mendatang.

Lonjakan Saham dan Detail Kesepakatan

Setelah pengumuman resmi, saham AMD langsung melesat 23,71% pada penutupan perdagangan Senin, 6 Oktober 2025. Euforia pasar ini muncul karena investor melihat potensi besar dari kolaborasi dua perusahaan tersebut dalam menghadirkan kekuatan komputasi yang lebih efisien bagi teknologi AI masa depan.

Dalam pernyataan bersama, kedua pihak menjelaskan bahwa OpenAI akan menggunakan unit pemrosesan grafis (GPU) AMD jenis Instinct dengan kapasitas hingga 6 gigawatt, yang akan digunakan secara bertahap lintas beberapa generasi perangkat keras. Implementasi awal akan dimulai pada semester II tahun 2026, dengan peluncuran chip berkapasitas 1 gigawatt sebagai langkah pertama.

“Kita harus melakukan ini,” tegas Presiden OpenAI, Greg Brockman. “Ini merupakan inti dari misi kami jika kita benar-benar ingin menjangkau seluruh umat manusia, inilah yang harus kita lakukan,” tambahnya.

Brockman juga menegaskan bahwa keterbatasan daya komputasi selama ini menjadi hambatan bagi OpenAI dalam mengembangkan dan meluncurkan fitur baru pada ChatGPT serta produk berbasis AI lainnya yang berpotensi mendatangkan pendapatan besar.

Sebagai bagian dari perjanjian, AMD menerbitkan waran hingga 160 juta lembar saham biasa untuk OpenAI, dengan ketentuan vesting yang disesuaikan berdasarkan pencapaian volume penerapan dan target harga saham AMD.

Peluang Emas dari Investasi Strategis

Tranche pertama dari waran tersebut akan diberikan saat proyek 1 gigawatt pertama mulai beroperasi penuh. Tahapan berikutnya akan berjalan seiring dengan pencapaian kapasitas 6 gigawatt dan target komersial lainnya yang diperlukan untuk ekspansi berskala besar.

Jika seluruh waran terealisasi, OpenAI berpotensi memiliki sekitar 10% saham AMD berdasarkan jumlah saham beredar saat ini. Meski nilai pastinya tidak diungkapkan, perusahaan menyebut kesepakatan ini bernilai miliaran dolar AS.

Kemitraan ini memposisikan AMD sebagai mitra strategis utama OpenAI — menjadikannya salah satu kesepakatan terbesar dalam penyediaan GPU di industri kecerdasan buatan. Dengan perjanjian ini, AMD memperkuat posisinya dalam persaingan global melawan Nvidia, yang selama ini mendominasi pasar chip AI.

AI Memasuki Jalur Pertumbuhan Dekade Baru

CEO AMD, Lisa Su, menegaskan bahwa kecerdasan buatan kini memasuki era pertumbuhan pesat yang akan berlangsung setidaknya satu dekade ke depan. Menurutnya, kunci dari masa depan AI terletak pada ketersediaan daya komputasi yang mumpuni serta kerja sama lintas industri untuk memastikan teknologi terbaik dapat diakses secara luas.

“AI berada dalam jalur pertumbuhan 10 tahun, dan pada akhirnya, Anda membutuhkan komputasi dasar untuk melakukannya,” ujar Lisa Su.
“Diperlukan kemitraan seperti ini yang benar-benar menyatukan ekosistem untuk memastikan teknologi terbaik bisa kita bawa ke dunia,” lanjutnya dengan optimis.

Kesepakatan ini juga diharapkan mampu membantu industri mengatasi tekanan rantai pasokan global yang masih terasa hingga kini. Selain itu, langkah OpenAI menggandeng AMD dianggap sebagai strategi untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap satu vendor utama seperti Nvidia.

Sebelumnya, OpenAI baru saja menandatangani kesepakatan bernilai sekitar USD 100 miliar dengan Nvidia, yang mencakup investasi modal dan pasokan perangkat keras jangka panjang. Namun, dalam perjanjian itu, Nvidia yang justru mengambil bagian kepemilikan di OpenAI — berbeda dengan kesepakatan kali ini, di mana OpenAI justru memiliki porsi saham di AMD.

Menariknya, harga saham Nvidia justru turun 1% setelah kabar kemitraan OpenAI–AMD diumumkan, menunjukkan dampak langsung terhadap kompetisi antar produsen chip besar dunia.

OpenAI Perluas Infrastruktur AI Global

Kesepakatan OpenAI–AMD ini mencakup 10 gigawatt dari total 23 gigawatt peta jalan infrastruktur OpenAI yang lebih luas. Berdasarkan estimasi, biaya pembangunan per gigawatt mencapai USD 50 miliar atau sekitar Rp 830 triliun. Dengan tambahan kerja sama bersama AMD, OpenAI telah mengalokasikan hampir USD 1 triliun atau setara Rp 16.602 triliun hanya dalam dua minggu terakhir untuk ekspansi infrastruktur komputasi globalnya.

Selain menggandeng AMD, OpenAI juga tengah dalam tahap negosiasi dengan Broadcom untuk memproduksi chip khusus generasi selanjutnya. Langkah ini menunjukkan bahwa perusahaan pimpinan Sam Altman itu tengah memperkuat kendali atas seluruh rantai pasokan teknologi AI — mulai dari pengembangan chip hingga implementasi komersialnya.

Kemitraan antara OpenAI dan AMD menyoroti terbentuknya ekonomi baru di sektor AI, di mana modal, ekuitas, dan kekuatan komputasi berputar di antara sejumlah kecil perusahaan besar yang saling terhubung.

Dalam ekosistem ini, Nvidia menjadi penyedia chip utama sekaligus investor; Oracle menyediakan infrastruktur data center; AMD dan Broadcom bertindak sebagai pemasok tambahan; sementara OpenAI berperan sebagai jangkar permintaan terbesar di industri tersebut.

Namun, para analis mengingatkan adanya risiko dalam sistem yang terlalu terpusat seperti ini. Ketergantungan tinggi antarperusahaan bisa menimbulkan tekanan besar jika salah satu pihak mengalami gangguan dalam produksi atau pendanaan.

Arah Baru Industri AI Dunia

Kesepakatan besar antara OpenAI dan AMD bukan sekadar kerja sama bisnis biasa. Ini adalah langkah strategis yang dapat mengubah peta kekuatan industri teknologi global. Dengan kepemilikan saham, investasi miliaran dolar, dan rencana ekspansi masif, kedua perusahaan tersebut kini berdiri di garis depan revolusi AI dunia.

Kenaikan saham AMD lebih dari 23% menjadi bukti betapa besar ekspektasi pasar terhadap kemitraan ini. Di sisi lain, langkah OpenAI memperluas infrastruktur komputasi menunjukkan ambisi mereka untuk menjadi pusat kekuatan AI generasi baru.

Jika semua rencana berjalan sesuai jadwal, chip pertama hasil kolaborasi ini akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2026. Bagi dunia teknologi, ini bukan sekadar kesepakatan bisnis — melainkan permulaan dari era baru di mana AI, data, dan semikonduktor menjadi nadi utama ekonomi global masa depan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index