PANGKEP - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan provinsi. Pada Minggu, 22 Desember 2024, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Zudan Arif Fakrulloh, melakukan kunjungan langsung ke beberapa titik banjir di wilayah tersebut untuk memastikan penanganan korban terdampak dapat terlaksana dengan optimal.
Dalam kunjungannya yang menyentuh berbagai lokasi di Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Zudan menyatakan bahwa pelaksanaan bantuan dan evakuasi telah berjalan dengan baik. "Ini saya lihat di Pangkep dapur sudah siap, Tagana bagus, BPBD juga bagus, ini langkah yang bagus dan kompak," ungkap Zudan sesaat setelah melakukan peninjauan.
Zudan menekankan pentingnya kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam evakuasi masyarakat terdampak. Menurutnya, kedua lembaga tersebut sudah solid dalam mengevakuasi warga dan mendirikan dapur umum di berbagai posko banjir. Dengan demikian, kebutuhan dasar para korban dapat terpenuhi dengan baik.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga turut mengerahkan bantuan melalui Dinas Sosial Sulsel, Dinas Kesehatan Sulsel, dan BPBD Sulsel. Bantuan tersebut difokuskan pada daerah-daerah terdampak, termasuk posko di Kelurahan Sapanang, Kabupaten Pangkep. "Saya meninjau beberapa titik, mekanismenya berjalan dengan baik. Sudah ditempuh penyelamatan warga, melakukan pemberian bantuan, termasuk dapur umumnya sudah berjalan, sehingga makanan sudah didistribusi dengan baik," jelas Zudan.
Dalam menghadapi situasi tersebut, Prof. Zudan juga menghimbau kepada para Bupati dan Walikota di seluruh Sulsel untuk memprioritaskan keselamatan warga melalui pendirian tenda darurat dan evakuasi penduduk yang rumahnya terendam banjir. "Jadi kita evakuasi, kita beri pengarahan kepada warga yang memang rumahnya selutut lebih airnya masuk, itu lebih baik dibawa ke tempat penggusian," tambahnya.
Zudan juga menekankan pentingnya pelaporan dari masyarakat yang masih terdampak banjir kepada pihak BPBD atau Dinas Sosial agar tindakan evakuasi dapat segera dilakukan. "Tolong kalau ada masyarakat atau warga kita yang masih terdampak, tolong dilaporkan kepada BPBD atau Dinas Sosial, sehingga pemerintah bisa melakukan evakuasi ke rumah-rumah," pesan Prof. Zudan.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, turut melaporkan bahwa banjir yang terjadi merupakan kiriman air dari Kabupaten Barru dan Bone. Menurutnya, air tersebut menyebabkan sungai meluap, sehingga menambah parah kondisi banjir di Pangkep. "Saya melihat di Pangkep ini airnya kiriman dari Barru dan Bone, ini dari atas sehingga sungainya meluap. Jadi mohon kesabaran warga, pemerintah berupaya maksimal untuk melakukan evakuasi penyelamatan warga," ujar Yusran.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, Kepala Pelaksana BPBD Sulsel, Amson Padolo, serta sejumlah pejabat lainnya dari lingkup Pemprov Sulsel. Mereka bersama-sama mengkoordinasikan langkah-langkah strategis untuk memastikan bantuan dapat disalurkan secara efektif kepada warga yang membutuhkan.
Kehadiran para pejabat penting ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah setempat serius dalam menangani bencana banjir di Pangkep, sekaligus berupaya memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan dapat menjangkau seluruh masyarakat terdampak. Diharapkan penanganan yang sigap dan kompak ini dapat meringankan beban korban banjir serta mempercepat proses pemulihan di wilayah yang dilanda bencana.