Kabupaten Gorontalo menyaksikan kenaikan signifikan dalam indeks harga konsumen (IHK) transportasi pada bulan November 2024, dengan angka inflasi mencapai 0,15%. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kenaikan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, Oktober, yang mencatatkan inflasi sebesar -0,54%.
Kelompok transportasi secara khusus menyumbang kenaikan inflasi daerah sebesar 0,04%, menempatkannya pada posisi keempat di antara tujuh kelompok pengeluaran yang diukur untuk inflasi di Kabupaten Gorontalo. Menurut laporan BPS, IHK transportasi berada pada level 109,63 di November 2024, meningkat dari 109,47 pada Oktober.
Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu dari 150 kabupaten/kota baru yang ditambahkan dalam basis perhitungan IHK 2024, yang menggunakan tahun dasar 2022 berdasarkan pola konsumsi hasil survei biaya hidup pada tahun tersebut. Sebelumnya, perhitungan IHK pada tahun 2018 hanya mencakup 90 kabupaten/kota. Penyajian data inflasi di Kabupaten Gorontalo sendiri baru dimulai pada awal tahun 2024. Sejak awal tahun, harga-harga komponen penyumbang inflasi di kabupaten ini telah mengalami pertumbuhan 0,16% (year to date/ytd).
Di antara subkelompok transportasi yang diukur oleh BPS, beberapa menunjukkan angka signifikan. Kelompok transportasi menyumbang inflasi sebesar 0,04%, sementara kelompok pembelian kendaraan mencatatkan 0,07%, dan kelompok jasa angkutan penumpang mencatat inflasi tertinggi di antara semua subkelompok dengan angka 0,15%.
Jika dibandingkan dengan 73 kabupaten/kota lainnya di Indonesia, Kabupaten Gorontalo berada di posisi ke-38 dalam hal inflasi transportasi. Pada November 2024, inflasi tertinggi pada subkelompok transportasi terjadi di Tanjung Pandan dengan kenaikan 8,01%, diikuti oleh Kota Jayapura dengan 6,89%, dan Kota Sorong dengan 3,96%.
Di sisi lain, inflasi transportasi terendah terjadi di Kabupaten Sorong Selatan, yang bahkan mengalami penurunan sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 120,76. Sementara itu, inflasi transportasi rata-rata nasional mencapai 0,34% dengan IHK sebesar 110,66.
Sejalan dengan laporan BPS, peningkatan inflasi transportasi di Kabupaten Gorontalo disinyalir akibat ketidakstabilan harga dan permintaan yang meningkat terhadap jasa angkutan penumpang. "Harga jasa angkutan penumpang menjadi salah satu komponen utama yang mendorong inflasi transportasi di daerah ini," ujar seorang ekonom di bidang transportasi.
Kabupaten Gorontalo, sebagai wilayah yang baru masuk dalam perhitungan IHK, perlu meningkatkan perhatian terhadap kebijakan terkait transportasi guna menekan angka inflasi di bulan-bulan mendatang. Pengelolaan transportasi yang lebih baik, serta strategi pengendalian harga yang efektif, akan sangat berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Dalam usaha mengatasi inflasi yang meningkat, pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan langkah-langkah preventif maupun reformatif terkait regulasi transportasi. Menyikapi dan mengantisipasi perubahan harga adalah hal utama untuk melindungi konsumen dari lonjakan harga yang bisa memberatkan perekonomian rumah tangga.
Secara keseluruhan, data inflasi di Kabupaten Gorontalo mengindikasikan pentingnya pengawasan ketat terhadap faktor-faktor penyebab kenaikan harga, khususnya pada sektor transportasi. Kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku industri transportasi, dan masyarakat diharapkan dapat menurunkan tekanan inflasi, serta menjaga daya beli masyarakat tetap stabil. Dengan demikian, Kabupaten Gorontalo dapat mengakhiri tahun dengan kondisi ekonomi yang lebih terkendali dan menjanjikan.