JAKARTA – Memasuki periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Presiden Prabowo Subianto bergerak cepat dengan mengumpulkan jajaran menteri Kabinet Merah Putih serta sejumlah pejabat terkait. Langkah ini dilakukan guna memastikan bahwa semua sektor vital siap mendukung kelancaran perayaan akhir tahun bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pada pertemuan yang berlangsung di Kantor Presiden pada Senin, 16 Desember 2024 ini, Prabowo menekankan pentingnya pengawasan ketat agar momen Nataru dapat dirayakan dengan penuh kedamaian, sukacita, dan rasa aman.

"Saya ingin juga mendapatkan laporan yang terkini dari pihak keamanan juga dari sektor transportasi, kemudian laporan tentang pasokan bahan bakar, ketersediaan bahan pangan dan bahan-bahan pokok lainnya. Begitu pula dengan sektor tenaga kerja dan sektor pariwisata," ujar Prabowo, menegaskan harapannya untuk persiapan yang optimal dari seluruh kementerian dan lembaga terkait.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden menyinggung pentingnya koordinasi yang baik antar instansi. Walaupun sudah beberapa kali dibahas dalam rapat sebelumnya, Prabowo menegaskan keinginannya untuk memastikan bahwa rekannya di kabinet benar-benar memiliki kesiapan yang matang. "Persiapan Nataru memang telah dibicarakan sebelumnya, namun saya ingin memastikan bahwa semua pihak terkait sudah melakukan koordinasi dan persiapan yang sebaik-baiknya," tambahnya.

Salah satu fokus utama dari persiapan akhir tahun ini adalah mengatur strategi transportasi nasional. Dengan meningkatnya mobilitas masyarakat selama periode liburan, kesiapan moda transportasi darat, laut, dan udara menjadi vital. Harapannya, masyarakat dapat menikmati perjalanan yang aman dan lancar tanpa mengalami kendala signifikan.

Selain itu, aspek ketersediaan bahan pangan juga menjadi perhatian utama. Tahun ini, pemerintah berupaya memastikan pasokan bahan pokok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya perencanaan yang matang dan distribusi yang efisien, diharapkan tidak ada keluhan terkait kelangkaan ataupun kenaikan harga bahan pangan di pasaran.

Terkait dengan aspek ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) telah mengeluarkan arahan penting melalui Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan No. M/6/HK.04/XII/2024. Menurut edaran tersebut, pekerja atau buruh tidak wajib bekerja pada hari libur nasional atau hari libur resmi, yaitu pada 25 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. "Pekerja/buruh tidak wajib bekerja pada hari libur nasional atau hari libur resmi," demikian ditegaskan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, dalam surat edaran tertanggal 6 Desember 2024.

Namun, Yassierli menjelaskan bahwa pengusaha masih dapat mempekerjakan pekerja/buruh pada hari libur sesuai dengan karakteristik pekerjaan yang dijalankan. Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.233/MEN/2003, yang mengatur jenis dan sifat pekerjaan yang bisa dikerjakan secara terus menerus. "Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh pada hari libur sesuai kesepakatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha," tambahnya.

Lebih lanjut, apabila pengusaha memilih untuk mempekerjakan tenaga kerja di hari libur nasional atau resmi, wajib hukumnya untuk membayar upah kerja lembur. "Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh pada hari libur nasional atau hari libur resmi wajib membayar upah kerja lembur," tutup Yassierli, memastikan hak pekerja dijaga dengan baik selama periode liburan.

Dengan berbagai langkah persiapan ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang dan bahagia, tanpa mengkhawatirkan aspek keamanan, ketersediaan kebutuhan pokok, maupun hak-hak ketenagakerjaan mereka. Pemerintah berkomitmen untuk terus berkoordinasi agar semua sektor siap dan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan seoptimal mungkin selama perayaan Nataru 2024.