SURABAYA - PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) semakin menunjukkan taringnya sebagai pemain utama dalam sektor pelayaran offshore di Indonesia. Perusahaan ini baru saja meraih penghargaan bergengsi sebagai Emiten Kategori Perusahaan Pelayaran Offshore dalam ajang Bisnis Indonesia Logistics Award (BILA) 2024. Penghargaan ini menjadi pencapaian penting bagi ELPI dalam memperkuat posisinya di industri logistik offshore yang terus berkembang.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah pengakuan atas kerja keras seluruh tim dalam menyediakan solusi logistik yang terbaik. Dia menekankan bahwa salah satu keunggulan ELPI yang membedakannya dari perusahaan lain di industri offshore adalah keberadaan afiliasi perusahaan shipyard mereka, PT Eka Multi Bahari di Samarinda dan PT Orela Shipyard di Gresik. Dengan dukungan engineer in-house, ELPI dapat mengelola operasional dengan efisien serta menawarkan layanan yang sesuai dengan spesifikasi klien. "Kami go public tahun 2022 karena telah mempunyai roadmap bisnis short term hingga 2025 dan longterm hingga 2030. Target kita di phase I adalah diversifikasi core business dan ekspansi overseas," ungkap Eka.
Memasuki fase kedua pada tahun 2025-2030, ELPI berencana melakukan ekspansi ke Timur Tengah dan mengukuhkan posisinya sebagai Indonesian Pride di wilayah Asia Tenggara, termasuk Brunei Darussalam dan Myanmar. Selain itu, ELPI juga telah memiliki entitas anak dan afiliasi serta berbagai kontrak di Sabah dan Sarawak. Dalam upaya meningkatkan armada, perseroan berencana mengalokasikan lima kapal tug & barge melalui afiliasi PT ELPI Nusantara Armada dan satu kapal Mother Vessel untuk entitas anak PT Samudra Luas Sejahtera Abadi. Beberapa crewboat dan platform supply vessel juga akan ditambahkan untuk entitas anak PT ELPI Offshore dan Kazo Marine Sdn Bhd termasuk NKA Energy Sdn Bhd.
"Dengan rencana investasi sekitar Rp1 triliun, kami optimistis dapat menjadikan ELPI sebagai pemimpin regional dalam solusi kelautan internasional di lima negara. Kami dikenal atas keunggulan operasional, keberlanjutan, sekaligus sebagai representative Indonesian Pride,” tambah Eka, yang merupakan alumnus Curtin Perth-University.
Direktur Keuangan ELPI, Efilya Kusumadewi, mengungkapkan bahwa selain mempertahankan kinerja bisnis inti di bidang offshore, perusahaan juga terus memajukan sektor non-offshore seperti Tug & Barge serta Bulk & Transhipment. Tahun ini, pendapatan dari sektor-sektor tersebut mencapai Rp366,93 miliar, meningkat 17% year-on-year. "Siklus pertumbuhan kinerja keuangan ini ditopang dengan kemampuan ELPI mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan perluasan margin di semua lini bisnis," ujar Efilya.
Sejalan dengan peningkatan kinerja, margin EBITDA ELPI juga meningkat 16% YoY menjadi Rp302,81 miliar. Pendapatan perusahaan terus meningkat setiap kuartal, dengan revenue growth mencapai 11% atau sebesar Rp893,83 miliar. Beberapa kontrak baru yang diraih ELPI selama tahun ini termasuk support pekerjaan ExxonMobile Cepu Limited dan salah satu entitas perusahaan dari Grup Pertamina, serta beberapa kontrak spot charter dengan perusahaan minyak dan gas baik di Indonesia maupun Malaysia.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah melalui SKK Migas dan organisasi profesi seperti INSA-Ibu Carmelia Hartoto. "Saat ini ELPI telah melaksanakan program DDF Vessel yang telah dilaunch bersama PHM dan program Multicat yang sedang kami laksanakan," ungkap Wawan pada acara BILA 2024.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk terus melaju ke depan, mengukuhkan posisinya bukan hanya di pasar domestik tetapi juga di panggung internasional. Inisiatif ini menjadikan ELPI sebagai salah satu kebanggaan Indonesia dalam industri pelayaran internasional.