Kereta Api

Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Sragen

Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Sragen
Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api di Sragen

SRAGEN - Peristiwa tragis menimpa seorang pria tanpa identitas yang ditemukan meninggal dunia setelah tertabrak Kereta Api Banyu Biru. Insiden nahas ini terjadi pada Minggu, 15 Desember 2024 malam di lintasan kereta api Semarang – Solo, tepatnya di Km 72+5/6 petak jalan Goprak – Sumberlawang, Dukuh Kuncen, RT 16, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Laporan awal tentang kejadian itu masuk pada Senin, 16 Desember 2024 dini hari.

Kepala Polisi Resor Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kepala Seksi Humas, AKP Sigit Sudarsono, menjelaskan kronologi kejadian bermula pada pukul 22.15 WIB. Seluruh perhatian terfokus ketika operator keamanan Stasiun Gopak Grobogan menerima panggilan dari masinis yang melaporkan adanya kecelakaan tragis melibatkan pejalan kaki.

“Masinis telah mengingatkan melalui bel klakson serta menyorotkan lampu, tetapi korban tetap tidak menghiraukan. Karena jarak sudah terlalu dekat, tabrakan pun tak terhindarkan,” ungkap AKP Sigit menegaskan.

Setelah mendengar kabar dari masinis, pihak keamanan stasiun segera melakukan penyisiran di sepanjang lintasan rel untuk mencari lokasi jenazah korban. Jenazah korban akhirnya ditemukan di Lintasan Kereta Api Semarang – Solo, tepat di TKP yang dilaporkan.

Melihat tidak adanya identitas yang ditemukan pada korban, petugas kemudian berinisiatif menghubungi warga sekitar guna mengecek apakah korban adalah bagian dari komunitas lokal setempat. Namun, keterangan dari sejumlah saksi dan warga sekitar menunjukkan bahwa korban bukanlah warga setempat. Menindaklanjuti hal ini, saksi pelapor akhirnya menghubungi Polsek Sumberlawang untuk melaporkan kecelakaan tersebut.

Tim medis dari Puskesmas Sumberlawang yang melakukan visum luar pada mayat korban mencatatkan sejumlah luka berat yang dialami. “Korban mengalami luka berat di bagian kepala, patah di area kaki, dan robek di perut,” lanjut AKP Sigit, menambah detail kondisi fisik korban saat ditemukan.

Dalam proses investigasi lebih lanjut, pihak kepolisian mengamankan barang-barang yang dikenakan korban berupa kaus berwarna oranye dan celana pendek hitam. Saat ini, jenazah korban disemayamkan di RSUD dr. Soeratno Gemolong untuk keperluan autopsi dan penyelidikan lebih lanjut.

Peristiwa ini menyoroti pentingnya kehati-hatian, baik dari pejalan kaki maupun operator kereta, terutama di wilayah rawan kecelakaan. AKP Sigit, mewakili Polres Sragen, mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar saat berada di dekat lintasan kereta api.

“Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan selalu memperhatikan rambu-rambu serta sinyal peringatan di sekitar rel kereta,” tambah AKP Sigit sebagai pesan keselamatan bagi masyarakat umum.

Kecelakaan di lintasan kereta api ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, kerap kali ditemukan kasus serupa yang disebabkan oleh kurangnya kewaspadaan. Oleh karena itu, pihak kepolisian berencana berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia dan pemerintah setempat untuk meminimalkan risiko kejadian serupa.

Selain kerugian nyawa, insiden semacam ini memicu perhatian besar dari warga sekitar dan juga menjadi tanggung jawab multi-pihak demi menjamin keselamatan publik secara keseluruhan. Pihak keluarga atau kerabat yang merasa kehilangan anggota yang cocok dengan ciri-ciri korban diminta untuk segera menghubungi pihak kepolisian atau rumah sakit untuk tindakan verifikasi lebih lanjut.

Kesadaran dan kerja sama dari semua pihak diharapkan mampu mengurangi angka kejadian kecelakaan di lintasan kereta api. Sementara itu, penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap identitas korban dan penyebab pasti insiden yang memilukan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index