Penyeberangan

Yvette Cooper Tolak Tetapkan Tenggat Waktu Pengurangan Penyeberangan Perahu Kecil di Inggris: Tantangan Bagi Kebijakan Imigrasi

Yvette Cooper Tolak Tetapkan Tenggat Waktu Pengurangan Penyeberangan Perahu Kecil di Inggris: Tantangan Bagi Kebijakan Imigrasi
Yvette Cooper Tolak Tetapkan Tenggat Waktu Pengurangan Penyeberangan Perahu Kecil di Inggris: Tantangan Bagi Kebijakan Imigrasi

Penyeberangan perahu kecil di Selat Inggris terus menjadi isu kontroversial dan mendesak bagi pemerintah Inggris. Gambaran terbaru menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah migran yang memilih jalur berbahaya ini untuk mencapai Inggris. Menteri Dalam Negeri Inggris, Yvette Cooper, baru-baru ini menolak untuk menetapkan batas waktu pengurangan penyeberangan perahu kecil, keputusan yang memicu banyak diskusi dan kritik dari berbagai pihak.

Statistik Penyeberangan dan Kekhawatiran

Hingga tahun ini, tercatat sebanyak 34.880 orang telah tiba di Inggris melalui perahu kecil, mengalami peningkatan 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun ada penurunan sebesar 22% dari tahun 2022, angka ini tetap menjadi perhatian serius bagi keamanan perbatasan dan kebijakan imigrasi. Yvette Cooper sendiri mengakui bahwa masyarakat mungkin akan merasa tidak nyaman jika jumlah ini tidak berkurang dari rekor tertinggi yang terjadi pada tahun 2022.

Kritik dan Tantangan bagi Pemerintah

Cooper menyatakan dalam wawancara dengan BBC bahwa situasi ini sangat berbahaya. "Tingkatnya sangat tinggi sehingga berbahaya. Tentu saja kami ingin melanjutkan kemajuan, namun kami ingin melihat penyeberangan perahu dikurangi secepat mungkin," ujarnya kepada Laura Kuenssberg pada program Minggu Bersama BBC. Dia juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa jika tren ini terus berlanjut, tahun ini dapat menjadi tahun terburuk dalam sejarah penyeberangan perahu kecil.

Usaha Memerangi Geng Kriminal

Yvette Cooper menekankan pentingnya mengambil tindakan tegas untuk menangani geng kriminal yang mendapatkan keuntungan dari situasi berbahaya ini. Dia mengungkapkan dalam kunjungannya ke Italia bahwa Inggris memiliki kewajiban moral untuk memburu kelompok-kelompok ini yang seringkali membahayakan nyawa para migran. "Kalau lihat perahu reyot ini, perempuan dan anak-anak ditaruh di tengah perahu, jadi kalau perahu terbalik, merekalah yang tertimpa, orang yang akhirnya tenggelam," tambahnya.

Debat Politik dan Pendekatan Imigrasi

Tanggapan dari berbagai pihak muncul, mengutarakan kritik terhadap kebijakan yang dianggap kurang efektif dalam mengatasi masalah ini. Menteri Dalam Negeri Angela Eagle menegaskan bahwa menetapkan tanggal pasti untuk penurunan jumlah penyeberangan bukanlah suatu langkah bijak. Sementara itu, Harriet Harman, anggota parlemen dari Partai Buruh, menyerukan pembentukan komisi kerajaan untuk imigrasi demi merangkul lebih banyak pandangan dalam menentukan kebijakan yang lebih baik. "Kita memerlukan diskusi yang lebih luas dengan orang-orang tentang apa yang sebenarnya mereka inginkan dan apa yang dapat mereka capai," tuturnya.

Dukungan dan Kritikan terhadap Kebijakan Partai Buruh

Cooper juga menerima dukungan dari walikota Partai Buruh di Greater Manchester, Andy Burnham, dan mengkritik Partai Konservatif sebelumnya terkait klaim yang mereka buat untuk mengurangi imigrasi hingga puluhan ribu orang. Dia berpendapat bahwa janji-janji yang tidak realistis seperti ini hanya akan merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Dampak Kebijakan Rwanda dan Solusi Alternatif

Kebijakan penempatan migran ke Rwanda yang kontroversial sebelumnya diusulkan Partai Konservatif sebagai solusi untuk pengurangan penyeberangan perahu kecil, namun ini dibatalkan oleh Partai Buruh. Chris Philp, Menteri Dalam Negeri Bayangan, menyebut pembatalan ini sebagai langkah yang bodoh, mengklaim bahwa hal ini justru menyebabkan peningkatan jumlah penyeberangan saat ini.

Sementara Yvette Cooper menolak menetapkan tenggat waktu konkret untuk pengurangan penyeberangan perahu kecil, diskusi dan usaha untuk memperkuat kebijakan imigrasi terus berlangsung. Tantangan bagi pemerintah saat ini adalah untuk menyeimbangkan upaya keamanan dan perlindungan hak asasi manusia, sembari menindak tegas aktivitas ilegal yang membahayakan nyawa banyak orang. Pemerintah perlu bekerja sama dengan mitra internasional dan lembaga lokal untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan manusiawi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index