Penyeberangan

Kemenpar Fokus pada Penyeberangan Selat Bali, Antisipasi Cuaca Buruk

Kemenpar Fokus pada Penyeberangan Selat Bali, Antisipasi Cuaca Buruk
Kemenpar Fokus pada Penyeberangan Selat Bali, Antisipasi Cuaca Buruk

GILIMANUK - Kementerian Pariwisata menunjukkan kepedulian serius terhadap jalur penyeberangan Selat Bali dengan menyoroti potensi dampak cuaca buruk. Langkah ini diambil menjelang musim liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, demi memastikan kenyamanan dan keamanan para wisatawan.

Menjelang akhir pekan kemarin, Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa, melakukan kunjungan ke Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana, Bali. Kunjungan ini dilakukan untuk menilai kesiapan infrastruktur dan fasilitas pelabuhan, yang menjadi gerbang kritis bagi wisatawan yang menggunakan jalur laut untuk mencapai Bali.

Selama kunjungan tersebut, Ni Luh Puspa tidak hanya memeriksa alur kedatangan dan ketibaan kapal, tetapi juga memperhatikan kebersihan toilet, ruang monitoring, layanan pelanggan, ruang menyusui, dan posko Natal dan Tahun Baru. Posko ini dibangun atas kerja sama berbagai pihak seperti BMKG, Polri, dan Kementerian Pariwisata.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pelabuhan untuk memastikan kesiapan pelayanan dan pengamanan Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk yang merupakan pintu masuk bagi turis melalui jalur laut. Kami ingin tertangani dengan baik," ujar Wamenpar Ni Luh Puspa, sebagaimana dilansir dari laman resmi Kemenpar.

Wamenpar juga menekankan pentingnya komunikasi berkelanjutan antara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan BMKG. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pergeseran cuaca yang mungkin terjadi sewaktu-waktu. "Sehingga ada kontingensi plan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semua harus siap," tambahnya.

Sebagai bagian dari upaya memastikan keamanan dan kenyamanan berlibur, Kementerian Pariwisata mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pariwisata Nomor SE/1//PP.03.00/ MP/2024. Edaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memberikan pelayanan yang prima dan menciptakan pengalaman wisata yang aman, nyaman, serta menyenangkan pada saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Yani Andrianto, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, menyatakan bahwa ASDP telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif. Salah satunya adalah membangun zona penyangga (buffer zone) untuk mengelola antrean kendaraan yang ingin menyeberang. Selain itu, pengaturan geofencing diterapkan dalam sistem penjualan tiket demi menghindari praktik calo dan menjamin kenyamanan wisatawan.

"Kami juga telah siapkan plan jika terjadi down system. Semua informasi alur selama di pelabuhan ini akan kami infokan juga melalui media sosial," ujar Yani Andrianto.

Lebih lanjut, pihak pelabuhan berkomitmen untuk memanfaatkan platform digital demi memfasilitasi penyebaran informasi yang akurat dan real-time kepada para penumpang. Dengan demikian, wisatawan bisa mendapatkan update terbaru mengenai kondisi penyeberangan dan langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi darurat.

Untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban selama periode liburan yang diperkirakan akan mengalami lonjakan pengunjung, kolaborasi antara semua stakeholder menjadi kata kunci. Selain memastikan kesiapan infrastruktur, aspek kebersihan dan layanan umum di kedua pelabuhan juga menjadi prioritas utama guna menjaga reputasi Bali sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Dengan langkah-langkah antisipatif ini, diharapkan wisatawan yang pergi maupun kembali dari Bali dapat menikmati liburan mereka dengan aman dan nyaman, dan segala potensi kendala yang mungkin muncul akibat cuaca buruk dapat diminimalkan. Kementerian Pariwisata dan pihak terkait terus berupaya untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan di musim liburan ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index