Menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Stasiun Jombang mengalami lonjakan aktivitas penumpang yang signifikan. Data terkini dari PT KAI Daop 7 Madiun mengungkapkan bahwa lebih dari 50 persen tiket yang disediakan untuk periode liburan ini telah habis terjual. Hal ini menggambarkan tingginya antusiasme masyarakat yang hendak berlibur atau pulang kampung di penghujung tahun.

Sejak masuknya bulan Desember, pemandangan di Stasiun Jombang menjadi semakin sibuk. Dengan mengikuti tren tahunan, stasiun ini menjadi titik persinggahan favorit bagi pekerja, warga lokal, hingga santri yang ingin memanfaatkan waktu libur untuk berbagai keperluan. Mereka pun berupaya menghindari kemacetan lalu lintas dan potensi kehabisan tiket saat puncak liburan tiba.

Kuswardoyo, Humas PT KAI Daop 7 Madiun, mengatakan bahwa untuk kereta lokal yang biasanya melayani 300-400 penumpang per hari, jumlahnya melonjak menjadi sekitar 600 penumpang. Sementara itu, untuk kereta jarak jauh, dari 700 penumpang kini naik menjadi lebih dari 1.000 penumpang setiap harinya.

"Berdasarkan data kami, sebanyak 60.552 tiket telah disediakan PT KAI Daop 7 Madiun untuk periode libur Nataru yang berlangsung dari 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Hingga saat ini, 40.632 tiket telah terjual dengan tujuan favorit penumpang meliputi Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta," ujar Kuswardoyo pada awak media, Senin, 16 Desember 2024.

Mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang, PT KAI Daop 7 Madiun menambah satu kereta tambahan, yaitu KA Brantas. Kereta ini melayani rute Blitar-Pasarsenen yang merupakan salah satu rute dengan permintaan tinggi selama periode libur ini. "Hingga saat ini tiket kereta api untuk perjalanan 19 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025 telah terjual lebih dari 36.400 tiket, atau sekitar 50 persen lebih dari total tiket yang tersedia. Tentunya tiket masih tersedia dan terus bertambah hingga akhir masa Nataru," tambah Kuswardoyo.

Diperkirakan, volume penumpang di Stasiun Jombang akan terus meningkat dan mencapai puncaknya menjelang perayaan tahun baru. Untuk memastikan kenyamanan dan keamanan para penumpang, stasiun dan pihak KAI juga telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk penambahan layanan dan peningkatan fasilitas di stasiun.

Anindya Putri, salah satu penumpang kereta api asal Jombang, mengaku bahwa pemilihan transportasi kereta api selama masa liburan ini adalah pilihan yang logis dan strategis. "Saya berencana melakukan perjalanan dari Jombang ke Surabaya untuk liburan Nataru. Karena sudah masuk waktu libur juga. Alasan saya memilih kereta karena lebih nyaman dan bisa mengantisipasi macet. Liburannya bersama teman-teman pastinya," ungkap Anindya menjelaskan pilihan transportasinya.

Dengan tingginya minat masyarakat untuk menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama selama liburan, PT KAI Daop 7 Madiun terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Para penumpang diingatkan untuk melakukan pembelian tiket sejak jauh-jauh hari guna menghindari kehabisan tiket dan memastikan perjalanan yang lancar dan aman.

Dari perspektif analisis, tren peningkatan jumlah penumpang ini menunjukan pemulihan mobilitas masyarakat pasca-pandemi serta meningkatnya kepercayaan terhadap layanan transportasi umum. Fenomena ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi positif bagi transportasi kereta api, tetapi juga bagi sektor pariwisata dan perdagangan di kota-kota tujuan seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.

Ke depan, keberhasilan pengelolaan transportasi dan arus mudik ini diharapkan mampu menciptakan pengalaman positif bagi para penumpang dan mendorong peningkatan penggunaan kereta api sebagai moda transportasi utama masyarakat di masa mendatang. Stasiun Jombang sebagai salah satu pusat transportasi di daerah ini, kini lebih siap dan sigap melayani peningkatan kebutuhan dan harapan dari masyarakat.