KPR

Pencapaian Besar BTN dalam Penyaluran KPR di Era Kepemimpinan Prabowo

Pencapaian Besar BTN dalam Penyaluran KPR di Era Kepemimpinan Prabowo
Pencapaian Besar BTN dalam Penyaluran KPR di Era Kepemimpinan Prabowo

JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) baru saja mengumumkan prestasi pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang luar biasa sejak pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo dimulai. Sejak Oktober 2024, BTN telah berhasil menyalurkan 28.386 unit KPR, mencakup berbagai kalangan masyarakat dari sektor formal dan informal.

Pengumuman ini disampaikan oleh Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu dalam acara penyaluran KPR BTN di Serang, Banten. Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Dalam kesempatan tersebut, Nixon LP Napitupulu menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian BTN. "Sejak pemerintahan baru, sejak Pak Ara jadi Menteri, kalau kita hitung dari 20 Oktober sampai dengan 5 Desember minggu lalu, sudah sebanyak 28.386 unit di BTN," ungkap Nixon.

Lebih lanjut, Nixon menjelaskan bahwa total penyaluran KPR BTN, baik subsidi maupun non-subsidi, mencapai hampir 180 ribu unit sejak awal tahun hingga November 2024. “Kalau kita lihat penyaluran KPR subsidi dan non-subsidi sampai dengan November lalu, BTN telah merealisasikan kurang lebih hampir 180.000 unit, 150.000 unit subsidi, dan hampir 30.000 unit non-subsidi,” tambahnya.

Keberhasilan BTN dalam menyalurkan KPR subsidi menunjukkan respons positif dari masyarakat terhadap program ini. Data BTN menunjukkan, meskipun penyaluran KPR subsidi lebih tinggi, rata-rata penghasilan peminjam KPR subsidi tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Tahun ini, rata-rata penghasilan peminjam berkisar Rp 3,5 juta per bulan, lebih rendah dibandingkan rata-rata 2023 yang sebesar Rp 4,7 juta per bulan.

Dalam acara yang sama, BTN juga menyerahkan kunci rumah kepada 230 keluarga penerima fasilitas KPR di Perumahan Pondok Taktakan Indah, Kabupaten Serang, Banten. Rumah-rumah ini merupakan bagian dari program rumah subsidi yang diharapkan bisa membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki hunian.

Yang menarik dari acara ini adalah berbagai latar belakang penerima KPR BTN. Mereka tidak hanya berasal dari kalangan pekerja formal seperti pegawai negeri atau karyawan perusahaan, tetapi juga dari sektor informal seperti pedagang mie ayam, bakso, dan tukang sayur. Ini mencerminkan betapa inklusifnya program KPR BTN dalam memberikan kesempatan bagi semua kalangan masyarakat untuk memiliki rumah.

Di antara penerima KPR BTN, terdapat seorang TNI berpangkat Sersan Dua bernama Ramzi Arief, yang menjadi penerima KPR termuda di usia 21 tahun. Ramzi mengambil kredit rumah dengan cicilan Rp 1,28 juta per bulan selama 15 tahun, dengan gaji sekitar Rp 6 juta per bulan. Meskipun belum berkeluarga, Ramzi memutuskan untuk membeli rumah ini berdasarkan rekomendasi ibunya, sebagai persiapan setelah ia menikah nanti. "Kita butuh rumah ke depannya, nanti kan bakal berkeluarga. Nanti setelah nikah baru ditempati," ungkap Ramzi saat ditemui.

Langkah positif BTN ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Keberhasilan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa program pemerintah dalam menyediakan rumah terjangkau berjalan efektif dan tepat sasaran.

Ke depan, BTN berkomitmen untuk terus meningkatkan penyaluran KPR dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan finansial masyarakat. Program ini diharapkan dapat terus mendukung visi pemerintahan saat ini untuk menyediakan hunian layak bagi seluruh warga negara Indonesia, dan sekaligus mendorong pertumbuhan sektor perumahan yang lebih pesat.

Melalui berbagai inisiatif dan kerjasama dengan kementerian terkait, BTN yakin bahwa target penyaluran KPR di tahun mendatang dapat dicapai dengan maksimal. BTN bertekad menjadikan setiap rumah yang dibangun sebagai tempat tinggal yang nyaman dan layak, tidak hanya sebagai aset, tetapi juga sebagai tempat bermula dari keluarga Indonesia yang sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index