Kereta Api

Tragis! Mahasiswi Asal Cigombong Bogor Tewas Ditabrak Kereta di Stasiun Tambun Bekasi

Tragis! Mahasiswi Asal Cigombong Bogor Tewas Ditabrak Kereta di Stasiun Tambun Bekasi
Tragis! Mahasiswi Asal Cigombong Bogor Tewas Ditabrak Kereta di Stasiun Tambun Bekasi

BEKASI — Sebuah insiden tragis mengguncang warga Bekasi pada Kamis, 12 Desember 2024 pagi, ketika seorang mahasiswi berinisial SZA (21) dilaporkan tewas setelah tertabrak kereta api di Stasiun Tambun, Kabupaten Bekasi. Kejadian ini diduga kuat merupakan tindakan bunuh diri, di mana korban sengaja melompat dari peron ketika kereta melintas. Mahasiswi tersebut berasal dari Cigombong, Bogor, dan hingga kini motif di balik tindakan nekatnya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Menurut keterangan saksi, Nurdin, yang berada di lokasi saat kejadian, korban terlihat menunjukkan perilaku ganjil sebelum insiden nahas tersebut terjadi. "Sebelum tewas, korban terlihat menangis dan kebingungan di peron," ungkap Nurdin dalam wawancaranya dengan media lokal. Kesaksian ini menggambarkan kondisi psikologis yang mungkin menjadi latar belakang peristiwa tragis itu.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan kereta api yang kerap terjadi di perlintasan kawasan tersebut. SZA tewas seketika setelah tertabrak Kereta Api Argo Anggrek. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan masyarakat, khususnya karena korban adalah seorang mahasiswi yang masih begitu muda.

Iptu Kukuh Setio, Kanit Reskrim Polsek Tambun, mengonfirmasi identitas korban berdasarkan dokumen yang ditemukannya di TKP. "Dari identitasnya, korban beralamat di Bogor," tuturnya. Penyidikan lebih lanjut kini sedang dilakukan oleh pihak kepolisian untuk menggali lebih dalam motivasi di balik aksi tragis ini serta memastikan tidak ada faktor eksternal yang mempengaruhi kejadian tersebut.

Sebelumnya, akun Instagram @bekasi24jam telah merilis informasi awal mengenai peristiwa ini. Posting tersebut mendapat beragam respon dari warganet, yang sebagian besar mengekspresikan simpati dan belasungkawa atas kematian SZA. Banyak juga yang mempertanyakan akses keamanan dan penyelesaian masalah kesehatan mental bagi masyarakat.

Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi di daerah tersebut, menyoroti pentingnya penanganan kesehatan mental yang lebih serius di kalangan generasi muda. Fakta bahwa sebuah keputusan drastis dapat diambil dalam momen-momen genting, memicu diskusi publik tentang dukungan psikologis yang tersedia di perguruan tinggi dan pentingnya saluran bantuan yang mudah diakses bagi mereka yang membutuhkan.

Kejadian tragis ini juga menyoroti isu-isu keselamatan di area perlintasan kereta api, di mana sudah seharusnya sistem pengawasan dan keamanan peron ditingkatkan untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa depan. Pengamatan lebih lanjut dan regulasi ketat perlu dipertimbangkan oleh pihak berwenang untuk melindungi pengguna transportasi umum dari bahaya yang mengintai.

Sebagai langkah preventif, stakeholder terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mengimplementasikan program-program yang mendukung kesehatan mental di kawasan urban, seperti kota Bekasi, yang padat penduduk. Literasi kesehatan mental dan empati sesama manusia perlu terus ditumbuhkan agar insiden serupa dapat dihindari.

Belum ada informasi resmi dari pihak keluarga korban terkait insiden ini. Namun, besar harapan masyarakat agar keluarga diberikan kekuatan dan dukungan di masa sulit ini. Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga tetapi juga bagi komunitas mahasiswa dan warga daerah sekitar yang merasa kehilangan.

Kehidupan yang hilang di usia muda mengingatkan kita pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental dan keamanan fasilitas umum. Ke depannya, tak hanya teknologi dan infrastruktur, tapi juga empati serta aksi kolektif kita untuk menjaga satu sama lain yang harus terus ditingkatkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index