Proyek Tol

Pemerintah Percepat Proyek Tol Semarang sampai Demak, Ditargetkan Rampung 2027

Pemerintah Percepat Proyek Tol Semarang sampai Demak, Ditargetkan Rampung 2027
Pemerintah Percepat Proyek Tol Semarang-Demak, Ditargetkan Rampung 2027

Pemerintah Indonesia terus berkomitmen untuk memajukan pembangunan infrastruktur demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan kelancaran arus transportasi. Salah satu upaya yang sedang digalakkan adalah percepatan proyek Jalan Tol Semarang-Demak di Jawa Tengah (Jateng). Meski progres pembangunan saat ini baru mencapai 20%, proyek ini diproyeksikan akan selesai dan beroperasi pada tahun 2027, sesuai dengan rencana awal.

Direktur Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Rachman Arief Dienaputra, menyampaikan informasi terkini seputar kemajuan proyek ini usai menghadiri peresmian Jalan Layang Madukoro di Semarang, Jateng, yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pada kesempatan tersebut, Rachman menegaskan bahwa pemerintah sedang mengintensifkan upaya konstruksi agar target penyelesaian dapat tercapai. “Progresnya sekitar 20 persen total ya. Karena memang ini hal baru yang dibangun,” ungkap Rachman Arief, Kamis, 12 Desember 2024.

Presiden Prabowo Subianto dalam acara peresmian mengatakan, “Pentingnya pembangunan infrastruktur ini tidak bisa diremehkan. Ini adalah fondasi untuk memperlancar arus transportasi dan memacu pembangunan ekonomi,” ucapnya, menyoroti peran vital jalan tol dan fasilitas transportasi lainnya.

Proyek Jalan Layang Madukoro, dengan lokasinya yang strategis di Kecamatan Semarang Barat dan panjang total 1.597 meter, dibangun dengan anggaran sebesar Rp198,9 miliar. Menurut rencana, proyek ini akan selesai pada Mei 2024, dan diharapkan mampu meningkatkan mobilitas warga serta menekan angka kemacetan. Hal ini menjadi bagian dari skema besar pembangunan infrastruktur di Jateng.

Menariknya, proyek Tol Semarang-Demak akan memanfaatkan teknologi konstruksi terbaru menggunakan cerucuk bambu, yang berfungsi sebagai tanggul laut. “Kami menggunakan bambu, cerucuk bambu, kemudian teknologi baru ini. Direncanakan selesai di 2027,” terang Rachman. Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan rob air laut yang kerap menjadi penyebab kemacetan parah di kawasan tersebut.

Selain itu, istri jalan tol juga diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi antara Semarang dan Demak. Diharapkan juga bahwa pembangungan ini dapat menekan kerugian ekonomi dan efisiensi waktu akibat terhambatnya arus lalu lintas. “Mudah-mudahan semua lancar, sehingga kemacetan di Semarang-Demak karena banjir rob teratasi dengan tanggul laut dan jalan tol,” tambah Rachman.

Isu pembebasan lahan kerap menjadi kendala dalam proyek-proyek infrastruktur besar di Indonesia. Dalam hal ini, Rachman menyatakan bahwa pembebasan lahan untuk proyek Tol Semarang-Demak sudah hampir selesai dan beralih ke proses pengerjaan, menghilangkan salah satu hambatan utama dalam fase pembangunan. “Yang tanah terus dihitung kepala balai. Tapi, secara progres sudah banyak yang bisa dikerjakan,” tambah Rachman.

Menteri PU, Dody Hanggodo, juga menegaskan pentingnya proyek ini dalam prioritas nasional pemerintah. “Semarang-Demak kami lagi proses. (Tol Semarang-Demak) yang utama supaya kehidupan masyarakat Jateng jauh lebih baik,” ujarnya, menyiratkan bahwa proyek ini memegang peranan penting dalam strategi ekonomi dan sosial pemerintah.

Perlunya peningkatan infrastruktur jalan di wilayah Jateng tidak hanya akan meningkatkan aksesibilitas antar kota, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan geliat ekonomi lokal. Pembangunan tol yang juga berfungsi sebagai tanggul laut ini mencerminkan inovasi dalam merespons tantangan geografis, sekaligus menjadi proyek prestisius bagi wilayah tersebut.

Oleh karena itu, masyarakat Jateng khususnya, diharapkan dapat bersabar dan mendukung kelancaran pembangunan ini. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, kontraktor, dan masyarakat, diharapkan tol ini bisa selesai tepat waktu dan mulai memberikan manfaat langsung kepada warga masyarakat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index