JAKARTA - Pembiayaan berbasis lingkungan memperkenalkan pendekatan baru dalam pengembangan sektor properti di Indonesia, menawarkan kesempatan untuk menjawab tantangan lingkungan dan meningkatkan daya saing industri. Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Budiarsa Sastrawinata, menyoroti potensi besar skema ini dalam membuka jalan bagi proyek-proyek properti yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Pembiayaan berbasis lingkungan merupakan skema khusus bagi pengusaha properti yang ingin mengembangkan proyek ramah lingkungan dan berkelanjutan," ungkap Budiarsa. Menurutnya, inisiatif ini dapat menjadi motor penggerak untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri properti.
Tidak hanya menawarkan solusi untuk tantangan lingkungan, pembiayaan berbasis lingkungan juga memiliki sejumlah keunggulan strategis yang berpotensi merevolusi sektor ini. Manfaat tersebut mencakup peningkatan efisiensi energi, pemerkayaan nilai properti, dan pengurangan biaya operasional jangka panjang. Dalam jangka panjang, proyek properti yang mengadopsi prinsip keberlanjutan ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekitarnya.
Lebih lanjut, skema pembiayaan ini tidak hanya terbatas pada proyek-proyek energi baru terbarukan. Menurut Budiarsa, penerapannya dapat meluas ke pembangunan gedung-gedung dan perumahan, menegaskan bahwa sektor properti harus bergerak seiring dengan tujuan global untuk memerangi perubahan iklim.
"Pelaku usaha yang juga bagian dari komunitas yang punya perhatian khusus pada lingkungan dan keberlanjutan, akan melakukan upaya untuk terus mendorong penerapan ESG (environment, social, governance) atau lingkungan, sosial, dan tata kelola di organisasinya," jelas Budiarsa. Hal ini menandakan peningkatan kesadaran dari para pelaku industri properti yang menyadari pentingnya menjalankan bisnis yang tidak hanya menguntungkan secara finansial tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
Sebagai langkah strategis ke depan, Budiarsa berharap akan ada lebih banyak wadah atau platform pembiayaan alternatif yang dapat diakses oleh para pengembang properti, khususnya yang berfokus pada proyek-proyek yang menyinergikan aspek lingkungan dan keberlanjutan. Partisipasi masyarakat dalam pendanaan proyek-proyek ramah lingkungan ini bisa menjadi elemen kunci dalam mempercepat perkembangan sektor properti yang lebih hijau.
Pembiayaan berbasis lingkungan juga membuka peluang bagi inovasi dan kolaborasi. Hal ini diharapkan dapat mendorong pengembangan teknologi ramah lingkungan yang baru, sekaligus meningkatkan kompetensi dan daya saing para pelaku industri properti Indonesia di kancah global.
Tantangan integrasi prinsip berkelanjutan dalam sektor properti memang masih banyak dihadapi, mulai dari regulasi hingga adaptasi teknologi. Namun, dengan dukungan dari kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat luas, jalan menuju industri properti yang berkelanjutan semakin terbuka lebar.
Secara keseluruhan, pembiayaan berbasis lingkungan merupakan kesempatan besar bagi sektor properti untuk maju secara berkelanjutan. Dengan memanfaatkan skema ini, diharapkan industri properti tanah air tidak hanya berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi tetapi juga dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dengan meningkatnya kesadaran dan urgensi terhadap perubahan iklim, inisiatif ini diharapkan dapat membangun fondasi yang lebih kuat bagi sektor properti Indonesia untuk berkembang di masa depan. Tekad untuk mengimplementasikan skema pembiayaan berbasis lingkungan mencerminkan komitmen kuat dari para pelaku industri untuk mengarahkan bisnis mereka menuju keberlanjutan dan masa depan yang lebih hijau.