JAKARTA - Erick Thohir, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), melakukan manuver menarik dalam pengelolaan Timnas Indonesia. Setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Shin Tae-yong (STY), kini Erick mengundang kembali dokter andalan STY, Choi Ju-young, ke Indonesia. Langkah ini tidak hanya mencerminkan perubahan sikap Erick, tetapi juga menunjukkan kepercayaan PSSI terhadap kapabilitas Choi dalam merawat kesehatan para pemain muda Indonesia.

Sebelumnya, kepergian Choi dari Indonesia pada Januari 2025 merupakan imbas langsung dari pemecatan STY. Choi, yang sudah menjadi bagian integral dari staf medis tim, turut kembali ke Korea Selatan. Meski demikian, Erick Thohir menginginkan Choi kembali bergabung dengan tim, bukan sebagai asisten pelatih, melainkan untuk mengisi posisi vital sebagai dokter tim untuk Timnas Indonesia U17 yang saat ini di bawah asuhan Nova Arianto sebagai pelatih kepala.

"Kami butuh sosok yang berpengalaman dan mengerti kebutuhan tim muda ini. Saya sudah diperintah oleh Ketua Umum untuk menyampaikan kepada Dokter Choi untuk segera kembali ke Timnas U17 agar dapat membantu," ungkap Nova Arianto menjelaskan kehadiran kembali Choi dalam tubuh Timnas U17.

Nama Choi Ju-young memang sudah tidak asing di kancah sepak bola Asia, terutama di Korea Selatan. Sebagai seorang dokter yang sangat dihormati, Choi dikenal dengan kepiawaiannya dalam menangani cedera pemain dan meningkatkan kebugaran mereka. Pengalaman sebelumnya bersama Timnas Vietnam pada era Park Hang-seo menambah kredibilitas Choi sebagai sosok andalan di sektor kesehatan tim sepak bola.

Choi pertama kali menjalin kerja dengan Indonesia saat Timnas U23 bersiap menghadapi Piala AFC musim 2023/2024. Selama kurun waktu tersebut, dari Desember 2023 hingga Januari 2025, Choi Ju-young memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran para pemain skuad Garuda.

Alasan Erick Thohir memanggil kembali Choi cukup mendasar; tim U17 Indonesia memerlukan spesialis kesehatan yang mampu menangani tantangan dan kebutuhan fisik para pemain muda. Mengingat turnamen Piala Asia U17 2025 sudah di depan mata, persiapan matang menjadi prioritas utama PSSI.

Keputusan ini juga menunjukkan bahwa meskipun kerjasama dengan STY berakhir, kontribusi signifikan dari anggota tim yang dibawanya tetap dihargai. "Kembalinya dokter Choi tidak hanya karena kepakarannya, tetapi juga karena Choi cocok dengan kebutuhan fisioterapi saat ini," ungkap sumber internal PSSI yang enggan disebut namanya.

Menariknya, walaupun kontrak awal Choi tidak diperpanjang bersamaan dengan hengkangnya STY dan tim kepelatihannya, Erick Thohir mengajak Choi kembali merupakan bukti nyata atas keahlian Choi yang memang sudah diakui. Keputusan yang tidak biasa ini kemungkinan bertujuan untuk mengkonsolidasikan sektor kesehatan tim yang mengalami transisi tanpa mengorbankan kualitas perawatan medis pemain.

Kini, tantangan bagi Choi adalah memastikan kesehatan dan kebugaran para pemain muda Timnas U17 optimal jelang kompetisi Piala Asia U17. Tugas tersebut mencakup pemantauan kesehatan rutin, menerapkan program pemulihan, serta menangani cedera dengan cepat dan efektif.

Seiring dengan kembali bergabungnya Choi ke Indonesia, perhatian kini tertuju pada bagaimana kontribusi dokter ulung ini dalam menunjang performa Timnas Indonesia U17. Antusiasme terbangun di kalangan penggemar sepak bola nasional, berharap agar pengalaman dan keterampilan Choi dapat menjadi aset berharga dalam membangun generasi muda sepak bola Indonesia.

Dengan persiapan intensif dan dukungan dari staf berkualitas seperti Choi Ju-young, besar harapannya para talenta muda Garuda dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya di ajang Piala Asia U17 mendatang. Selain itu, langkah Erick Thohir memanggil kembali Choi tentu saja menjadi bagian dari strategi besar PSSI dalam memperkuat kembali fondasi tim nasional di berbagai level usia.