Transportasi

Dukung Transportasi Hasil Perkebunan, Mukomuko Bangun 10 Jalan Sentra Produksi pada 2025

Dukung Transportasi Hasil Perkebunan, Mukomuko Bangun 10 Jalan Sentra Produksi pada 2025
Dukung Transportasi Hasil Perkebunan, Mukomuko Bangun 10 Jalan Sentra Produksi pada 2025

MUKOMUKO - Dalam usaha memperkuat sektor pertanian dan meningkatkan efisiensi distribusi hasil perkebunan, Pemerintah Kabupaten Mukomuko bertekad membangun 10 ruas jalan sentra produksi pada tahun 2025. Kebijakan ini menjadi langkah strategis dalam mensupport transportasi hasil perkebunan kelapa sawit dan karet, dua komoditas utama yang menggerakkan ekonomi di daerah ini.

Proyek ambisius ini akan digarap oleh Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko dengan mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,2 miliar, yang bersumber dari pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD Mukomuko. Dodi Hardiansyah, Sub Koordinator Saprodi Alsintan dan Pembiayaan Dinas Pertanian Mukomuko, mengungkapkan bahwa tujuan utama pembangunan ini adalah memperlancar akses petani dalam mengangkut hasil taninya ke pasar.

"Pembangunan ini bertujuan untuk mempermudah akses petani dalam mengangkut hasil perkebunan mereka, sehingga biaya transportasi bisa ditekan dan proses distribusi lebih efisien," ujar Dodi Hardiansyah.

Pembangunan 10 ruas jalan ini merupakan respons atas aspirasi masyarakat yang dikemukakan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), yang dimulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Jalur-jalur yang terpilih telah ditentukan, menunggu legalitas berupa Surat Keputusan (SK) Bupati untuk memulai pekerjaan.

Dana yang dialokasikan untuk proyek ini bervariasi sesuai dengan kebutuhan spesifik tiap wilayah. Ada ruas jalan yang memerlukan anggaran sebesar Rp450 juta, sementara lainnya hanya berkisar antara Rp200 juta hingga Rp220 juta. Pelaksanaan proyek akan melalui proses lelang untuk anggaran yang lebih besar, sedangkan ruas dengan anggaran lebih kecil akan ditangani melalui pemilihan langsung penyedia jasa.

"Ada ruas jalan yang membutuhkan anggaran Rp450 juta, sehingga pelaksanaannya akan melalui proses lelang. Sementara untuk ruas dengan anggaran Rp200 juta atau Rp220 juta, dilakukan melalui pemilihan langsung penyedia jasa," jelas Dodi lebih lanjut.

Kehadiran infrastruktur ini diharapkan memberikan dampak nyata bagi petani di Mukomuko, bukan hanya dalam mempercepat waktu tempuh distribusi hasil perkebunan, tetapi juga dalam menurunkan biaya yang dihasilkan dari proses transportasi yang lebih efisien.

"Dengan adanya jalan sentra produksi ini, petani tidak hanya mendapatkan akses yang lebih mudah, tetapi juga penghematan biaya transportasi yang signifikan," tegas Dodi.

Dodi memastikan bahwa pelaksanaan proyek akan dimulai segera setelah penyelesaian Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Dinas Pertanian Mukomuko menargetkan agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari pembangunan ini sesegera mungkin.

"Kami akan melaksanakan pembangunan secepatnya setelah DPA selesai, agar masyarakat dapat segera merasakan manfaatnya," tambah Dodi.

Kuatnya komitmen Pemkab Mukomuko dalam meningkatkan kualitas infrastruktur daerah ini diharapkan mampu mendongkrak produktivitas petani serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi setempat. Jalan sentra produksi yang memadai akan menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang lebih luas.

"Infrastruktur yang baik adalah kunci untuk meningkatkan daya saing produk lokal. Kami berkomitmen mendukung petani melalui pembangunan jalan ini," tutup Dodi.

Strategi ini juga menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Mukomuko tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada pengelolaan logistik dan distribusi yang lebih efektif dan efisien, sehingga mampu memperkuat fondasi ekonomi daerah. Dengan adanya transportasi yang lebih baik, diharapkan bisa mendorong kesejahteraan petani dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah yang lebih luas. Ini menjadi salah satu model pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat yang efektif dan responsif terhadap aspirasi lokal.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index