Waskita Karya

Proyek Jalan Tol Akses Patimban oleh Waskita Karya Capai 29,09 Persen: Dorong Ekonomi dan Aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus

Proyek Jalan Tol Akses Patimban oleh Waskita Karya Capai 29,09 Persen: Dorong Ekonomi dan Aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus
Proyek Jalan Tol Akses Patimban oleh Waskita Karya Capai 29,09%: Dorong Ekonomi dan Aksesibilitas di Kawasan Ekonomi Khusus

JAKARTA – Proyek pembangunan Jalan Tol Akses Patimban, yang menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), telah mencapai progres signifikan dengan kemajuan konstruksi sebesar 29,09%. Dikerjakan oleh PT Waskita Karya Tbk (WSKT), jalan tol ini memiliki peran krusial dalam meningkatkan aksesibilitas menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Patimban, yang juga terletak di Subang, Jawa Barat. Proyek ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat jaringan infrastruktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan kawasan KEK.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan 22 Kawasan Ekonomi Khusus sebagai langkah strategis untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Total nilai investasi pada kawasan-kawasan ini mencapai Rp 187,5 triliun hingga kuartal pertama tahun 2024. Dari jumlah tersebut, KEK Patimban menjadi salah satu dari tujuh KEK tambahan yang mendapatkan persetujuan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Menurut Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, partisipasi Waskita dalam proyek ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah. "WSKT terus mendukung rencana pemerintah, salah satunya melalui pembangunan Tol Akses Patimban. Jalan tol ini diyakini dapat memudahkan akses ke KEK Patimban, sehingga diharapkan mampu mendatangkan banyak investor ke kawasan itu," ujar Ermy dalam pernyataan resminya, Jumat, 6 Desember 2024.

Memperkuat Jaringan Transportasi dan Logistik

Tol Akses Patimban dijadwalkan menghubungkan Jalan Tol Trans Jawa Ruas Cipali (Cikopo-Palimanan) dengan Pelabuhan Internasional Patimban, dan dapat menjadi alternatif yang efektif untuk arus transportasi logistik. Dengan jarak tempuh sepanjang 37,05 kilometer, perjalanan dari akses jalan tol ini menuju pelabuhan dapat diselesaikan dalam sekitar 23 menit. Hal ini diharapkan dapat mengurangi beban kemacetan dan memperbaiki arus logistik yang sebelumnya tertumpu pada Pelabuhan Internasional Tanjung Priok.

“Jalan tersebut juga diperkirakan akan meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari Kawasan Industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang,” tambah Ermy. Jalan tol ini juga dirancang untuk menyediakan akses yang lebih baik bagi kendaraan dari dan menuju pelabuhan, yang pada akhirnya mendukung peningkatan efisiensi logistik nasional.

Langkah Berkelanjutan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Proyek ini tidak hanya difokuskan pada peningkatan aksesibilitas fisik tetapi juga memiliki dampak ekonomi yang luas. Setidaknya, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja berkualitas, mempromosikan kewirausahaan, dan mendorong perkembangan industri kreatif di wilayah tersebut. Sejalan dengan Asta Cita Presiden, proyek ini diharapkan dapat menjadi katalis dalam mendorong hilirisasi dan industrialisasi.

“Keberadaan Tol Akses Patimban ini memiliki multiplier effect. Di antaranya, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan wilayah di Kabupaten Subang dan sekitarnya, sehingga tidak hanya industri besar yang dapat berekspansi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun berkesempatan mengembangkan usahanya,” jelas Ermy lebih lanjut.

Rincian Proyek dan Manfaat Jangka Panjang

Pembangunan Tol Akses Patimban yang memiliki panjang hingga 37,05 km ini dibagi menjadi dua segmen: 22,94 km dikerjakan porsi pemerintah, dan 14,11 km sisanya oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Porsi pemerintah terbagi dalam empat paket, dengan Paket II sepanjang 6,20 km yang dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita-Abipraya dan total nilai kontrak mencapai Rp 873,54 miliar.

Dengan target penyelesaian pada tahun 2025, proyek ini diharapkan juga memberikan alternatif akses bagi kendaraan dari berbagai daerah seperti Kabupaten Indramayu-Kabupaten Subang dan Kabupaten Karawang-Kabupaten Indramayu, sehingga memperluas jaringan ekonomi regional.

Adanya Tol Akses Patimban ini menandai komitmen nyata pemerintah dan Waskita Karya dalam menyediakan infrastruktur berkualitas yang dapat membangkitkan potensi ekonomi lokal dan nasional. Upaya tersebut juga membuka pintu bagi investasi baru yang dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ini adalah bagian penting dari inisiatif strategis untuk mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi yang lebih dinamis di Asia Tenggara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index