Sembako

Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun

Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun

JAKARTA - Pergerakan harga bahan pangan di Kota Jogja menjadi perhatian utama masyarakat. Khususnya Sembilan Bahan Pokok (Sembako), harganya dapat berubah sewaktu-waktu, memengaruhi budgeting pangan sehari-hari.

Berdasarkan data Panel Harga Bapanas pada Kamis, 2 Oktober 2025, pukul 11.27 WIB, daging ayam ras mengalami kenaikan dari Rp 35.333 menjadi Rp 37.000 per kilogram. Sepekan terakhir, harganya memang fluktuatif, sempat turun menjadi Rp 35 ribu pada 1 Oktober sebelum naik lagi.

Selain daging ayam, beberapa bahan pangan lain juga mengalami pergeseran harga. Cabai merah keriting naik dari Rp 44.714 menjadi Rp 46.143/kg, sementara telur ayam ras justru turun dari Rp 28.750 menjadi Rp 27.500/kg.

Daftar Harga Sembako Terbaru Versi Bapanas

Berikut daftar lengkap perubahan harga sembako di Jogja, per Kamis, 2 Oktober 2025, menurut Bapanas:

Beras premium: Rp 14.500/kg

Beras medium: Rp 12.913/kg

Beras SPHP: Rp 12.500/kg

Kedelai biji kering (impor): Rp 9.200/kg

Bawang merah: naik dari Rp 31.286 menjadi Rp 31.571/kg

Bawang putih bonggol: naik dari Rp 29.500 menjadi Rp 30.286/kg

Cabai merah keriting: naik dari Rp 44.714 menjadi Rp 46.143/kg

Cabai merah besar: Rp 48.286/kg

Cabai rawit merah: Rp 31.429/kg

Daging sapi murni: Rp 130.000/kg

Daging ayam ras: naik dari Rp 35.333 menjadi Rp 37.000/kg

Telur ayam ras: turun dari Rp 28.750 menjadi Rp 27.500/kg

Gula konsumsi: Rp 17.045/kg

Minyak goreng kemasan: Rp 19.091/liter

Minyak goreng curah: Rp 17.143/liter

Minyakita: turun dari Rp 15.711 menjadi Rp 15.690/liter

Tepung terigu curah: Rp 9.000/kg

Tepung terigu kemasan: turun dari Rp 10.889 menjadi Rp 10.875/kg

Garam konsumsi: Rp 12.000/kg

Ikan kembung: Rp 37.833/kg

Ikan tongkol: Rp 34.333/kg

Ikan bandeng: Rp 41.000/kg

Sementara itu, data PIHPS pada Kamis, 2 Oktober 2025, pukul 12.29 WIB, memperlihatkan tren berbeda. Cabai merah besar tercatat naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 47.250/kg, sementara cabai merah keriting turun dari Rp 44.250 ke Rp 41.750/kg.

Rata-rata harga cabai merah besar di Indonesia pada hari yang sama mencapai Rp 49.850/kg. Sementara penurunan harga cabai merah keriting menandai kali keempat selama sepekan terakhir, sejak 26 September 2025.

Faktor Penyebab Fluktuasi Harga

Perubahan harga sembako bukan tanpa sebab. Menurut studi Muhammad Shehan dari UIN Raden Intan Lampung, ketidakseimbangan permintaan dan penawaran menjadi faktor utama.

Pertumbuhan populasi mendorong permintaan bahan pangan meningkat. Di sisi lain, produksi bahan pokok rentan terhadap faktor alam, keterbatasan lahan, dan peralihan fungsi lahan. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga sembako tidak stabil.

Pembentukan harga lebih dipengaruhi oleh sisi penawaran. Jika produksi rendah dan permintaan tetap tinggi, harga melonjak. Sebaliknya, jika pasokan melimpah, harga cenderung turun.

Misalnya, pada musim hujan, cabai rentan gagal panen akibat busuk atau serangan hama. Produksi menurun, sedangkan permintaan tetap tinggi, menyebabkan harga melonjak. Pada musim kemarau, panen lebih lancar, stok melimpah, sehingga harga turun.

Nur Azizah Nasution menambahkan beberapa faktor penyebab fluktuasi harga sembako:

Faktor produksi: Permintaan tinggi dan penawaran sedikit menaikkan harga, sebaliknya permintaan rendah dan penawaran banyak menurunkan harga.

Faktor distribusi: Proses distribusi yang panjang dan rumit meningkatkan biaya, sehingga harga di pasar lebih mahal.

Jumlah pedagang: Persaingan tinggi membuat harga lebih stabil, sementara pedagang tunggal bisa menetapkan harga lebih ekstrem.

Peran Masyarakat dalam Mengantisipasi Perubahan

Warga Jogja diimbau selalu memantau harga sembako untuk menyesuaikan anggaran harian. Perbedaan harga antarpasar maupun antarpenjual mungkin terjadi, sehingga pengecekan rutin menjadi penting.

Masyarakat juga dapat memanfaatkan data resmi dari Bapanas maupun PIHPS. Data ini membantu mengetahui pergerakan harga harian dan mengantisipasi kenaikan bahan pangan.

Selain itu, perencanaan belanja pangan yang matang dapat membantu keluarga menghadapi fluktuasi harga. Memilih bahan pokok yang sedang stabil harganya atau mencari alternatif dapat menjaga kestabilan pengeluaran.

Perubahan harga sembako juga berdampak pada sektor ekonomi rumah tangga. Harga pangan yang tinggi dapat menekan daya beli, sementara harga turun bisa meringankan biaya hidup sehari-hari.

Dengan memahami faktor-faktor penyebab dan tren harga, masyarakat dapat mengambil keputusan bijak dalam belanja bahan pokok. Hal ini penting agar kebutuhan pangan tetap tercukupi tanpa membebani anggaran.

Secara keseluruhan, fluktuasi harga sembako di Jogja merupakan fenomena yang wajar. Kunci menghadapi perubahan ini adalah pemantauan rutin, perencanaan belanja cermat, dan pemahaman mengenai faktor penawaran serta distribusi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index