JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mencatat pertumbuhan positif pada volume angkutan barang selama periode Januari-September 2025. Total angkutan barang tercatat mencapai 253.420 ton, meningkat 17 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang mencatat 216.849 ton.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyatakan bahwa kenaikan ini tidak hanya terjadi pada satu jenis komoditas, melainkan hampir seluruh komoditas utama yang diangkut. Hal ini menegaskan kepercayaan dunia industri terhadap moda transportasi kereta api sebagai sarana distribusi logistik yang efisien, aman, dan tepat waktu.
Pertumbuhan signifikan ini juga menunjukkan bahwa kereta api tetap menjadi pilihan utama bagi perusahaan maupun instansi yang membutuhkan pengiriman barang dalam jumlah besar. Moda transportasi ini memberikan kepastian waktu pengiriman yang sulit dicapai melalui jalur darat.
Dominasi Komoditas Strategis dalam Angkutan Barang
Rincian data menunjukkan bahwa pertumbuhan volume angkutan barang didominasi oleh komoditas strategis, terutama Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Barang Hantaran Paket (BHP). Pada periode Januari-September 2025, BBM yang diangkut tercatat sebanyak 213.719 ton, sementara BHP mencapai 12.266 ton, dan komoditas lainnya sebanyak 27.434 ton.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, BBM tercatat 192.772 ton, BHP 11.200 ton, dan komoditas lainnya 12.877 ton. “Pertumbuhan didominasi komoditas strategis seperti BBM dan BHP, diikuti oleh peningkatan stabil pada komoditas lainnya,” ujar Feni.
Dominasi komoditas strategis ini menunjukkan bahwa sektor energi dan distribusi paket menjadi tulang punggung pertumbuhan angkutan barang kereta api. Hal ini juga memperlihatkan peran kereta api sebagai moda transportasi yang dapat memenuhi kebutuhan logistik industri besar maupun kecil.
Keunggulan Angkutan Barang Menggunakan Kereta Api
Angkutan barang menggunakan kereta api menawarkan sejumlah keunggulan yang membuatnya tetap diminati. Selain kapasitas angkut yang besar, layanan ini bebas pungutan liar, aman, dan dikelola oleh tenaga profesional bersertifikasi. Keamanan pengiriman dan ketepatan waktu menjadi faktor utama yang membuat industri memilih kereta api.
Selain itu, kereta api memberikan efisiensi biaya logistik yang signifikan. Dengan menggunakan kereta, perusahaan dapat menekan biaya transportasi dibandingkan mengandalkan kendaraan darat. Selain itu, angkutan barang kereta api juga membantu mengurangi kemacetan di jalan raya, menurunkan emisi karbon, dan meminimalkan kerusakan infrastruktur jalan akibat kendaraan berat.
Keunggulan tersebut menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dukungan terhadap pengurangan polusi dan kemacetan juga membuat kereta api relevan dengan program pemerintah terkait transportasi hijau.
Kontribusi terhadap Efisiensi dan Peluang Bisnis Baru
Feni menekankan bahwa pertumbuhan angkutan barang ini menjadi bukti bahwa layanan logistik kereta api tetap menjadi pilihan mitra industri. “Kami terus memperkuat kolaborasi dengan pelanggan eksisting sekaligus membuka peluang kerjasama baru, khususnya pada sektor strategis seperti energi, konstruksi, dan manufaktur,” ujar Feni.
Daop 6 juga berkomitmen meningkatkan layanan melalui fleksibilitas jadwal perjalanan, penguatan sarana dan prasarana, serta digitalisasi proses pengiriman. Digitalisasi ini mencakup sistem booking online, pelacakan barang secara real-time, hingga kemudahan pembayaran dan pencetakan tiket pengiriman.
Feni menambahkan bahwa dengan layanan yang lebih terintegrasi dan modern, pelanggan dapat merencanakan logistik dengan lebih mudah dan efisien. Penguatan teknologi ini juga diharapkan meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas jangkauan pasar kereta api sebagai moda transportasi logistik utama.
Optimisme KAI sebagai Tulang Punggung Logistik Nasional
Capaian positif KAI Daop 6 Yogyakarta ini menunjukkan bahwa tren pertumbuhan angkutan barang kemungkinan besar akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2025. Dengan dukungan dari stakeholders dan masyarakat, KAI optimistis mampu mempertahankan dan meningkatkan volume pengiriman barang.
Feni menegaskan, kereta api bukan hanya berperan sebagai sarana transportasi penumpang, tetapi juga menjadi tulang punggung logistik nasional. Pertumbuhan yang konsisten ini memperkuat posisi KAI dalam mendukung distribusi komoditas strategis secara efisien, aman, dan tepat waktu.
Dengan meningkatnya kapasitas angkut dan layanan yang lebih modern, kereta api menjadi pilihan yang semakin menarik bagi industri dan masyarakat. Tren ini juga diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi regional sekaligus nasional, karena distribusi barang menjadi lebih cepat, aman, dan terjangkau.
Pertumbuhan angkutan barang ini juga menegaskan bahwa KAI siap menghadapi tantangan logistik di masa depan. Dengan strategi peningkatan layanan, modernisasi sarana, dan kolaborasi dengan berbagai sektor industri, KAI Daop 6 Yogyakarta siap menjadi moda transportasi yang handal dan berdaya saing tinggi.