PONTIANAK – Pemerintah Kalimantan Barat melalui Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) semakin serius mewujudkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kolaborasi penting ini diwujudkan TP-PKK Kalbar bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kalbar, dengan menyuplai data yang diperlukan untuk mendukung program tersebut.
Komitmen kolektif yang konkrit ini diperlihatkan melalui aksi nyata oleh Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar, Windy Prihastari, yang turut turun ke lapangan bersama Kepala Dinas Perkim Kalbar, Yosafat Triadhi Andjioe. Keduanya secara langsung menyalurkan bantuan bahan pokok dan meninjau kondisi tiga rumah yang masuk dalam daftar program perbaikan RTLH. Aksi ini berlangsung di Jalan Lubuk Batang, Dusun Galaherang, Desa Sejegi, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah.
Selain kegiatan utama itu, Windy menyebutkan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi (Rakor) antara Dinas Perkim Kalbar dan TP-PKK dari 14 kabupaten/kota di seluruh Kalbar. Rakor ini bertujuan untuk memperkokoh kerjasama dalam pendataan RTLH, yang mana data ini sangat penting untuk validasi sasaran penerima bantuan.
Kerjasama ini juga sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2024, yang menjadi landasan utama pelaksanaan "New Posyandu" di bidang Perumahan Rakyat (PU). Langkah ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi masyarakat yang menempati hunian tidak layak.
Windy Prihastari menempelkan secara simbolis stiker RTLH di ketiga rumah warga sebagai penanda dimulainya perbaikan. Lokasi kunjungan kali ini memiliki tantangan tersendiri karena akses yang harus dilewati berupa genangan air akibat air pasang, namun hal itu tidak menyurutkan tekad Windy dan tim.
Windy menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk Pj Bupati Mempawah, Pj Ketua TP-PKK Mempawah, serta Kadis Perkim Kalbar. "Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan memfasilitasi program ini. Keberhasilan kita memberikan dampak langsung pada penurunan angka kemiskinan," ungkapnya dengan penuh optimisme.
Pentingnya kolaborasi ini juga ditekankan untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem di Kalbar. Saat ini, angka kemiskinan ekstrem masih berada pada posisi 0,54%. "Kita tahu tingkat kemiskinan ekstrem sekarang masih di posisi 0,54, yang kami harapkan tahun 2025 targetnya adalah nol," ujar Windy penuh harap. Target ini diharapkan dapat tercapai melalui sinergi berbagai pihak dan program strategis yang dilaksanakan secara berkelanjutan.
Program New Posyandu bidang perumahan ini diharapkan tidak hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi juga memberikan dampak luas terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di kawasan terpencil dan rentan. Pembenahan RTLH menjadi salah satu langkah konkrit dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi keluarga.
Dengan penekanan pada kata kunci strategis seperti 'perbaikan RTLH', 'New Posyandu', dan 'TP-PKK Kalbar', berita ini diharapkan dapat lebih mudah ditemukan oleh masyarakat luas, terutama mereka yang ingin mengikuti perkembangan program dan inisiatif pemerintah di bidang perumahan. Harapan besar menyertai program ini agar menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kalbar, serta mempercepat terselenggaranya pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah berharap melalui langkah-langkah ini, tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akan hunian yang layak, namun juga memberdayakan ekonomi warga dan membangun solidaritas sosial yang erat. Proses ini diharapkan berlangsung berkelanjutan, guna menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi Kalimantan Barat.